IKLAN NUFFNANG

Wednesday, March 31, 2010

AL-QURAN ITU SYIFA' (PENAWAR)

Jika sedih bacalah surah Ala Imran (Surah Perang Badar)

Jika Jemu bacalah Surah Nuh

Jika diuji dengan perempuan bacalah Surah Yusuf

Jika mahukan penawar mengubati penyakit bacalah Surah Al-Kahfi

Jika dirasuk atau kena sampuk bacalah Surah Al-Qashash, ayat 85 dan Surah Al-Fiil sebanyak 40 kali

Saturday, March 27, 2010

LIFE IS TOO LONG TO CRY, TOO SHORT TO TRY

To all the beloved readers, may life is good to you! In today session, since there is a request from someone to me to explain and elaborate about the word 'life', so I'd like to touch a little bit about it eventhough I'm not so expert in this topic (my expertise is actually in aquaculture..hehe) but I'll try my best!

We have often heard the saying "Life is a struggle" but what do we know about this? What can we learn from it? LIFE IS A STRUGGLE and STRUGGLE IS LIFE..

We tend to say life is struggle. If we want to achieve something, we need to struggle and we need to put all our efforts as much as possible in order to make it successful but how many of us practice it in their life? Who's willing to struggle and to work until late at night, burning in the midnight oil to study/work and who's willing to sacrifice something that he/she loves to in order to get what he/she wants? A few of us..otherwise all university students scored 4.0 already in every semester!! Actually, struggle is just a word playing on every lip but we never show off in our action, that's why what we want, what we target, what we hope, we never get it!!

'STRUGGLE', not everyone likes it. We may not like it but in actual fact 'STRUGGLE' makes us more alive! In many cases nature has always been sending that message to us. Take those trees which are always facing storms and winds. They are not only stronger but their roots also grow deeper into the ground. The trees which fight for sunlight in the jungles are definitely stronger and taller than the creepers that cling around them or the small ferns which are under their shelter.

We look at our daily life routine. People who exercise are stronger than those who don't. Our muscles need to struggle to make us stronger. People who work are somehow more active than those who just sit at home doing nothing.

We can apply what I said above in our study. My beloved friends.., to achieve something, we have to sacrifice something. We cannot run from it. You want to have a motorcycle for example, you have to sacrifice your money..you want to tackle a girlfriend, you also have to sacrifice your money to buy something that she likes, to sacrifice maybe time dating with her..than you will get what you want. Simply say..you will get what you invest in! What you give, you get back.

In the campus context, if you want to score 4.0 flat, NO MATTER HOW..you have to sacrifice, in terms of reducing your sleeping time, chatting time, 'facebooking' time, money to buy books and so on and so forth. That's we call struggle. Naturally, you struggle something, God will replace it with something even better..believe me, it's true!! Sooner or later....

Finally, struggle forces us to move when we would otherwise stand still. And it leads us eventually to the full realisation that success comes only through struggle. Nothing worthwhile in life is ever achieved without a struggle. If it were easy, everyone would do it.

I recommend all of you to read a book written by Billi Lim - Dare To Fail. I'm sure it will inspire you to go harder in your study.

Last but not least, DON'T STOP AT THE TOP, TOUCH THE SKY BEFORE YOU DROP..NEVER GIVE UP!!!!

Wallahua'lam

Thursday, March 25, 2010

DIALOG KETUHANAN - ISLAM vs KRISTIAN 7

Kitab Al Qur'an dan Kitab Bibel

A: Pembicaraan kita yang berkenaan dengan dosa waris, saya rasa telah cukup.

B: Sudah cukup jelas uraian bapak pada pertemuan yang terdahulu. Dan saya telah mencocokkan ayat-ayat Al Qur'an yang disebutkan bapak kemarin malam lalu dengan kitab terjemahan Al Qur'an bahasa Indonesia kepunyaan saya, semuanya cocok
baik tentang surat-suratnya maupun ayat-ayatnya. Semua yang bapak sebutkan cocok dan tepat serta kami pikir-pikir di rumah tentang ayat Bibel dan Al Qur'an yang bapak tunjukkan ayat-ayatnya ternyata dosa waris dan oper pahala dan oper dosa itu
tidak mungkin ada malah tidak masuk di akal.

A: Syukur kalau saudara telah mengakuinya, sekarang kita bicarakan soal-soal lainnya, dan saya serahkan kepada saudara saja mengenai acaranya. Terserah saudara soal yang akan diajukan.

B: Baiklah kami mulai; kami pernah membaca ayat-ayat Al Qur'an yang tampaknya pada kami ada juga perselisihan antara satu ayat dengan ayat lainnya, sehinga menimbulkan keragu-raguan; apakah mungkin Nabi Muhammad sendiri yang keliru
menyampaikan wahyu dari Allah. Kalau betul beliau seorang Nabi, tentu tidak mungkin beliau salah menerimanya atau menyampaikannya, ataukah memang ayat-ayat Al Qur'an nya yang berselisihan.

A: Baiklah saudara terangkan saja ayat-ayat Al Qur'an yang saudara maksudkan itu.

B: Kami telah membaca ayat-ayat Al Qur'an mengenai asal kejadian manusia dalam kitab terjemahan Al Qur'an bahasa Indonesia, dalam sebuah surat yang nampaknya antara satu ayat dengan ayat yang lain ada berselisihan sehingga timbul dalam
pikiran saya bukan Bibel saja yang berselisih ayat-ayatnya, tetapi kitab Al Qur'an demikian juga.

A: Silahkan saudara sebutkan ayat-ayat Al Qur'an yang akan ditanyakan, Insya Allah yang diragukan oleh saudara itu akan terhapus.

B: Baiklah, Saya mencatat ayat-ayatnya, saya akan baca.
1 . Dikitab Al Qur'an surat Ar Rahman ayat 14 menyebutkan bahwa Allah menjadikan manusia berasal dari tanah yang dibakar.
2 . Di surat Al Hijr ayat 28 menyebutkan: "Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk (berupa).
3 . Disurat As Sajadah ayat 7 menyebutkan: "dan Tuhan menciptakan manusia dari Tanah"
4 . Di Surat Ash Shafaat ayat 11 menyebutkan: "Sesungguhnya Aku (Allah) menciptakan manusia berasal dari tanah liat"
5 . Disurat Ali Imran ayat 59 menyebutkan: "Sesungguhnya Aku menciptakan manusia daripada tanah"

Lima ayat yang saya sebutkan ini antara satu dengan ayat yang lain terdapat perselisihan. Cobalah kita teliti. Di ayat ketiga menyebutkan dari "tanah", diayat ke empat menyebutkan daripada "tanah liat". Di ayat kelima menyebutkan dari pada "tanah".

Bukankah ayat-ayat Al Qur'an nyata-nyata berselisihan antara yang satu dengan yang lain.

A: Ya, nampaknya memang demikian. Saya tidak akan mengecewakan saudara. Teruskan pertanyaan saudara.

B: Kami ingin bertanya; yang manakah yang benar tentang asal kejadian manusia itu. Apakah dari tanah yang dibakar, apakah dari tanah kering dan lumpur, atau dari pada tanah biasa, atau dari tanah liatkah ?. Jadi menurut pendapat saya, ayat-ayat Al
Qur'an terdapat perselisihan antara satu ayat dengan ayat yang lain. Bukan ayat-ayat Injil atau di Bibel saja terdapat perselisihan. Kiranya Bapak bisa menerangkan dengan jelas dan tepat.

A: Di kitab Al Qur'an ada menyebutkan bahwa asal kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian. Agar diketahui juga oleh saudara-saudara yang hadir disini, saya sebutkan susunan ayat-ayatnya satu demi satu, sebagaimana yang saudara
bacakan artinya tadi.

Pertama : Di surat Ar Rahman ayat 14: "Dia (Allah) menjadikan manusia seperti tembikar, (tanah yang dibakar)". Yang dimaksudkan dengan kata "Shal-shal" di ayat ini ialah : Tanah kering atau setengah kering yakni "Zat pembakar" atau Oksigen.
Kedua: Di ayat itu disebutkan juga kata "Fakhkhar", yang maksudnya ialah "Zat Arang" atau Carbonium.

Ketiga: Di surat Al Hijr, ayat 28: "dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat; sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk (berupa)" . Di ayat ini. Tersebut
juga "shal-shal", telah saya terangkan, sedangkan kata "Hamaa-in" di ayat tersebut ialah "Zat Lemas" atau Nitrogenium.

Keempat : Di surat As Sajadah ayat 7: "Dan (Allah) membuat manusia berasal dari pada "tanah"". Yang dimaksud dengan kata "thien" (tanah) di ayat ini ialah "Atom zat air" atau Hidrogenium.

Kelima: Di Surat Ash Shaffaat ayat 11: "Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia dari pada Tanah Liat". Yang dimaksud dengan kata "lazib" (tanah liat) di ayat ini ialah "Zat besi" atau ferrum.

Keenam: Di Surat Ali Imran ayat 59: " Dia (Allah) menjadikan Adam daripada tanah kemudian Allah berfirman kepadanya "jadilah engkau, lalu berbentuk manusia". Yang dimaksud dengan kata "turab" (tanah) di ayat ini ialah: "Unsur-unsur zat asli
yang terdapat di dalam tanah" yang dinamai "zat-zat anorganis".

Ketujuh: Di surat Al Hijr ayat 28: "Maka setelah Aku (Allah) sempurnakan (bentuknya), lalu Kutiupkan ruh-Ku kepadanya (Ruh daripada-Ku)"

Ketujuh ayat Al Qur'an yang saya baca ini Allah telah menunjukkan tentang proses kejadiannya Nabi Adam sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan ruh kepadanya sehingga manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani). Sebagaimana
disebutkan pada ayat yang keenam tentang kata "turab" (tanah) ialah zat-zat asli yang terdapat didalam tanah yang dinamai zat anorganis. Zat Anorganis ini baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara "Fakhkhar" yakni Carbonium (zat arang)
dengan "shal-shal" yakni Oksigenium (zat pembakar) dan "hamaa-in" yaitu Nitrogenium (zat lemas) dan Thien yakni Hidrogenium (Zat air).

Jelasnya adalah persenyawaan antara:
1 . Fachchar (Carbonium = zat arang) dalam surat Ar Rahman ayat 14.
2 . Shalshal (Oksigenium = zat pembakar) juga dalam surat Ar Rahman ayat 14.
3 . Hamaa-in (Nitrogenium = zat lemas) dalam surat Al Hijr ayat 28
4 . Thien (Hidrogenium = Zat Air) dalam surat As Sajadah, ayat 7.
Kemudian bersenyawa dengan zat besi (Ferrum), Yodium, Kalium, Silcum dan mangaan, yang disebut "laazib" (zat-zat anorganis) dalam surat As Shafaat ayat 11. Dalam proses persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah zat yang dinamai protein.
Inilah yang disebut "Turab" (zat-zat anorganis) dalam surat Ali Imran ayat 59. Salah satu diantara zat-zat anorganis yang terpandang penting ialah "Zat Kalium", yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh, teristimewa di dalam otot-otot. Zat Kalium
ini dipandang terpenting oleh karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati, yakni dalam pembentukan badan halus. Dengan berlangsungnya "Proteinisasi", menjelmakan "proses penggantian" yang disebut "Substitusi". Setelah selesai mengalami substitusi, lalu menggempurlah electron-electron cosmic yang mewujudkan sebab pembentukan (Formasi), dinamai juga "sebab ujud" atau
Causa Formatis.

Adapun Sinar Cosmic itu ialah suatu sinar mempunyai kemampuan untuk merubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar cosmic dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmaniah), yang terdiri dari badan, kepala, tangan, mata, hidung telinga dan seterusnya. Sampai disinilah ilmu pengetahuan exact dapat menganalisa tentang pembentukan tubuh kasar (jasmaniah, jasmani manusia/Adam). Sedangkan tentang rohani (abstract wetenschap) tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan yang serba rohaniah pula, yang sangat erat hubungannya dengan ilmu Metafisika.

Cukup jelas tentang ayat-ayat Al Qur'an yang saudara sangka berselisih antara satu ayat dengan ayat yang lain dalam hal kejadian manusia (Adam), pada hakikatnya bukanlah berselisih, melainkan menunjukkan proses asal kejadian tubuh jasmani
Adam (visible), hingga pada badan halusnya (invisible), sampai berujud manusia. Apakah belum jelas penafsiran ayat-ayat Al Qur'an yang saya sampaikan pada saudara? Kalau ada waktu saya akan terangkan juga proses asal kejadian tubuh rohani dari segi ilmu metafisika.

B: Sangat jelas, malah betul-betul ilmiah dan saya tidak mengira sekali bahwa ayat-ayat Al Qur'an itu mengandung ilmu pengetahuan yang tinggi. Mengenai kesanggupan bapak yang akan menerangkan atau menguraikan proses asal kejadian tubuh rohani manusia itu, betul-betul menarik. Tetapi saya mohon di beri waktu yang khusus.

A: Baiklah sekarang kita lanjutkan: Tentunya saudara pernah membaca biografi Nabi Muhammad. Beliau tidak tahu tulis baca, tidak pernah belajar ilmu kepada siapapun, tidak pernah berguru dan belum pernah sama sekali bergaul dengan orang pandai.

B: Ya, saya pernah membaca biografi Nabi Muhammad. Nah, kalau Nabi Muhammad seorang yang buta huruf, tidak pernah belajar ilmu, maka dari siapakah atau dari manakah beliau mengetahui tentang kejadian manusia secara ilmiah yang pada zaman
ini dibenarkan oleh ilmu pengetahuan. Nabi Muhammad SAW menerangkan tentang asal kejadian manusia dari segi ilmu urai (Anatomi), Ilmu Kimia, Ilmu hayat (biologi), dan dari segi ilmu alam sampai kepada rohaniahnya.

A: Maka dari manakah beliau belajar ilmu urai, kepada siapakah beliau belajar ilmu kimia, ilmu hayat, ilmu alam dan soal-soal kerohanian, kalau bukan wahyu dari tuhan Allah SWT. Dan tidak mungkin beliau menerima wahyu dari Allah sekiranya beliau
bukan seorang Nabi dan Rasul.

B: Tetapi ada juga orang yang tidak pernah belajar dan bersekolah, buta huruf, tetapi menjadi orang-orang besar.

A: Coba saudara sebutkan nama-nama orang yang tidak pernah belajar (buta huruf), lalu mengaku jadi Nabi dan menerima wahyu, dan berhasil membentuk suatu masyarakat dan negara yang mengagumkan para ahli sejarah dan mempunyai pengikut beratus juta manusia setiap masa dan zaman. Sebutkan nama orang yang saudara maksudkan itu.

B: Ya, tidak ada.

A: Memang tidak ada, baiklah saya tanyakan, kalau saudara berpegang dengan keterangan saudara bahwa Nabi Muhammad itu bukan Nabi dan Rasul, karena ada juga orang yang buta huruf menjadi orang besar, maka kalau Yesus itu anak Tuhan,
karena dapat menyembuhkan penyakit kusta, menghidupkan orang mati, dilahirkan tanpa Ayah dan dipenuhi juga dengan ruhul kudus, maka selain Yesus terdapat juga orang lahir tanpa Bapak, dapat menyembuhkan penyakit kusta, menghidupkan orang
mati sebagaimana tersebut dalam kitab Injil. Kisah Rasul pasal 6 ayat 5, pasal 5 ayat 31; Kitab Raja-raja kedua pasal 13 ayat 21; Matius pasal 5 ayat 9; Kitab Raja-raja kedua pasal 5 ayat 10 mengapa mereka itu tidak Tuhan juga, mengapa kepada
Nabi Muhammad saudara berkeberatan untuk mengakui beliau sebagai seorang Nabi dan Rasul, sedangkan kepada Yesus saudara tidak Berkeberatan mengakuinya sebagai Tuhan, padahal kewajiban-kewajiban yang dilakukan oleh Yesus, orang lain dapat juga melakukannya.

B: Baiklah kalau begitu.

A: Baik yang bagaimana yang saudara maksudkan.

B: Keterangan-keterangan bapak adalah baik dan memuaskan saya dan saya diberi waktu untuk menentukan keputusan saya sampai besok malam atau malam pertemuan berikutnya.

A: Baiklah saya serahkan sepenuhnya atas pertimbangan saudara, Kami tidak berhak memaksa saudara, atau mempengaruhi saudara. Kita hanya bermusyawarah dan bersoal jawab tentang hasilnya terserah atas pertimbangan masing-masing.

B: Baiklah kita lanjutkan Besok Malam

Tuesday, March 23, 2010

IKLAN SEBENTAR - KRITIKAN & MAKI HAMUN

Kepada sahabat yang dihormati sekalian, di sini ada sedikit pemberitahuan. Sekiranya terdapat CADANGAN yang ingin diutarakan bolehlah anda suarakan menerusi ruangan komen atau shoutbox.

Perlu diingat, blog ini merupakan blog yang terkumpul segala bahan ilmiah yang penuh dengan ilmu agama.

Sebarang KRITIKAN dan MAKI HAMUN yang menggunakan bahasa kesat dan tidak sopan tidak perlulah menghantarkannya dalam ruangan komen kerana saya tidak akan publish sama sekali. Sekiranya berkeras juga ingin memaki hamun atau mengkritik menggunakan bahasa kasar, anda boleh berbuat demikian dalam ruangan 'shoutbox' kerana ruangan tersebut akan disiarkan secara on the spot dan tidak akan ditapis.

Segala kritikan saya akan terima dengan hati terbuka tetapi hendaklah dengan menggunakan bahasa yang betul sebagai seorang insan yang bergelar pelajar. Lebih manis sekiranya meletakkan nama sebenar jika anda ikhlas mengkritik.

Sekiranya hanya tahu menggunakan nama 'Anonymous' dalam mengkritik, anda dianggap PENGECUT atau DAYUS.

Saya tiada masalah sama sekali untuk menerima kritikan. Jika berjumpa saya secara 'face to face' itu lebih baik dan itulah yang dituntut dalam Islam.

Sekian.

Monday, March 22, 2010

KESALAHAN MENINGGALKAN SOLAT

Akan tiba selepas daripada suatu bangsa nanti satu bangsa yang meninggalkan solat dan mengikut telunjuk nafsu syahwat, mereka itu akan bersemuka dengan sebuah jurang di dalam neraka Jahanam yang dipanggil Ghaiyya. (Surah Maryam : 59)

Daripada Nabi saw bersabda solat itu tiang agama, sesiapa yang mendirikannya maka ia telah mendirikan agama dan siapa yang meninggalkannya maka ia telah meruntuhkan agamanya.

Daripada Nabi saw juga bersabda sesungguhnya keburukan si peninggal solat itu melarat sehingga ke atas 70 orang lelaki daripada keluarga dan jiran-jirannya, bahkan sampai ia daripada hari ini sehingga masa pemerintahan Nabi Adam as. Oleh yang demikian itu, apabila orang yang bersolat berdoa semasa duduk tasyahud dengan doa (sejahteralah ke atas kami dan ke atas hamba Allah yang soleh) maka sampailah pahala doanya itu kepada seluruh roh-roh orang yang beriman dari sekarang hingga masa pemerintahan Nabi Adam as.

Nabi saw telah menyebut ia pada suatu hari akan perihal solat. "Sesiapa yang berjaga di atas solat, adalah solat itu menjadi cahaya, tanda dan penyelamat baginya di hari qiamat. Dan sesiapa yang tidak menjaganya tiadalah baginya cahaya, tanda dan penyelamat dan adalah ia pada hari qiamat beserta Qarun, Firaun, Haman dan Ubai B. Khalaf."

Telah mengeluar Tarmidzi sepotong hadis yang berbunyi, "di antara kekufuran dan iman itu adalah hanya meninggalkan solat."

Telah mengeluarkan At Tabrani hadis yang berbunyi, "sesiapa yang meninggalkan solat secara sengaja maka telah kufur ia secara terang-terangan."

Wallahualam

Saturday, March 20, 2010

A SPIRIT FOR THOSE WHO GOT BELOW THAN 3.0

Assalamualaikum dan salam ukhwah buat pembaca yang setia.

Jam sekarang menunjukkan 7.42 am dan merupakan waktu paling sesuai untuk writing journal tapi memandangkan sikap malas yang membuak-buak terpaksa ditangguhkan..pagi ini ada perlawanan sukan anjuran Karnival Sukan Bestari. Saya juga turut sertai mewakili kumpulan Pembantu Mahasiswa, mungkin acara bola tampar..hehe.

Minggu ini, rata-ratanya sibuk dengan assignment yang perlu dihantar dalam waktu terdekat dan paling menarik kepada final year student yang begitu sibuk menyiapkan thesis yang perlu dihantar hujung bulan ini. Setiap final year student yang saya jumpa, saya pasti akan tanya berkenaan thesis, dah siap ke belum? Saja nak menyakat, nak bagi 'gabra' sikit. Semua tu sudah saya rasai tahun lepas.

Lumrahlah..tahun lepas saya adalah pelajar yang paling lewat submit thesis sehinggakan benda ni sudah dibawa masuk dalam meeting panel dan ketika itu saya masih berada di Cameron Highland untuk kursus kepimpinan peringkat kolej. Balik saja dari kursus, bila nak submit thesis kepada supervisor, huh kiamat kecil telah berlaku. Bingit telinga rasanya kena bebel..thesis saya hampir digagalkan. Maklumlah, memang waktu tu sudah lambat dan semua kawan sudah hantar thesis mereka. Tapi itulah yang dikatakan takdir dan rezeki. Sesibuk mananya saya, kalau dah ditakdir grad on time, grad juga la..siap dapat sambung master lagi kat um. Bersyukur tak terhingga. Tapi, yang belum lagi grad, jangan sedih semua ni ada hikmah, percayalah dan hikmah ini akan saya ceritakan sebentar lagi.

Sahabat yang saya sayangi sekalian, percayakah kita, dalam hidup ini tiada istilah berjaya dan gagal? Itu hanyalah istilah yang kita selalu gunakan dalam mendefinisi sesuatu kejadian. Izinkan saya berbahasa Inggeris sekejap ya..susah nak explain dalam BM.

Berjaya means you manage to do or to achieve something right in time but if you cannot do it on time, doesn't mean you fail. Usually, people will simply define success as a good thing (positive) and failure as a bad thing (negative)..and for me it's definitely not true.

Kalau kita rujuk kepada cuaca umpamanya, perlu ada hujan sebagai sumber air untuk hidupan, membersih ruang udara daripada kotoran dan perlu ada panas untuk tumbuhan melakukan fotosintesis. Tapi, masyarakat pada hari ini melabel panas sebagai cuaca baik dan hujan cuaca buruk..again it's not true. Yang ada hanyalah, CUACA MENGIZINKAN DAN CUACA TIDAK MENGIZINKAN.

Berbalik kepada perbincangan, dalam hidup perlu ada juga gagal untuk mendefinisikan kejayaan itu. Jika tak pernah gagal, bagaimana kita nak tahu yang kita ni berjaya?

Pernahkah anda lihat diamond? Dalam BM apa ek? Permata ke berlian? Apa-apa je la..but have you ever seen a diamond in its raw state? I'm sure if today we had a couple of these uncut diamonds in front of us, many of us would not be able to recognise them. Orang mesti sangkakan yang diamond itu batu biasa je..they just look like ordinary rough stones.

Now, how is it that this rough stone can be made to be that lovely diamond that every woman loves? It's just...BY POLISHING!!! Yes, the rough diamond is polished and rubbed with a lot of friction. It undergoes a tremendous amount of friction before it finally becomes the diamond that you see in the showcase.

Begitu juga dengan kita. We need to be polished, going through hard times, suffering times, before the greatness in us is revealed.

Jika kita lihat langit yang gelap, adakah kita sedari, the DARKER the sky. the BRIGHTER the stars!! Kenapa kita tak boleh lihat bintang pada waktu siang? Not that they are not there. It's just because there's too much sunshine! We need darkness to bring out the stars!

Ok lah dah nak pukul 8.30 am. Saya kena handle pm pagi ni. Finally, I will bring to you a story which might give you a spirit to continue your struggle by not turning back...just go ahead!!

An old man once lost a horse. His neighbours all came to console him. But the old man said. "It may turn out to be a good thing." A few months later, the horse came back by itself and brought another fast horse with it. The old man's neighbours this time came to congratulate him. But he said, "This may turn out to be bad." One day, the old man's son went out riding on the fast horse. The horse ran too fast, and his son fell down and broke his leg, became crippled and handicapped.

So what do you think, is it a bad thing???

Years later, the country was at war with its neighbours. All abled bodied youths were drafted to become soldiers. many of the youths died in that war except the old man's son!

So what do you think, is it a good thing?

Segala apa yang berlaku ada hikmah di sebaliknya yang kita sebagai hamba tidak tahu. Segala-galanya berada dalam percaturan Tuhan dan berada di bawah pentadbiranNya. Kita sebagai hamba perlu REDHA dan BERSYUKUR!

Sekian..jom bersukan.

DIALOG KETUHANAN - ISLAM vs KRISTIAN 6

Dosa Waris

B: Saya ingin menerima penjelasan dari bapak kyai, tentang kepercayaan kepada dosa waris yang disebabkan karena dosanya Adam dan Hawa.

A: Baiklah, saya akan berikan jawabannya, tetapi sebelumnya saya ajukan pertanyaan: Betulkah menurut kepercayaan Kristen bahwa anak cucu Adam dan Hawa dari sejak dilahirkan sudah membawa dosa.

B: Betul begitu, karena Adam dan Hawa berdosa, maka cucunya menerima warisan dosa dari keduanya.

A: Mengapa dosa Adam dan Hawa diwariskan kepada cucunya, mestinya setiap manusia memikul dosanya dari perbuatannya sendiri, bukan memikul dosanya orang lain.

B: Tetapi menurut ajaran Kristen, setiap manusia pada sejak waktu dilahirkan sudah memikul dosa, atau menerima warisan dosa dari dosanya Adam dan Hawa. Oleh karena kedatangan Yesus itu adalah untuk menebus dosa-dosa manusia dari
warisan Adam dan Hawa tersebut.

A: Kalau keterangan saudara benar pada ajaran Kristen, silahkan saudara periksa kitab Nabi Yehezkiel pasal 18 ayat 20.

B: Pasal dan ayat tersebut menyebutkan: "orang berbuat dosa, ia itu juga akan mati; maka anak tiada akan menanggung kesalahan bapaknya, dan Bapa pun tiada akan menanggung kesalahan anak-anaknya; kebenaran orang yang benar akan
tergantung atasnya dan kejahatan orang fasik pun akan tergantung atasnya".

A: Jelas Bibel sendiri menyebutkan bahwa setiap manusia akan menanggung sendiri perbuatan baik maupun buruk, tidak boleh dibebankan atau diwariskan kepada orang lain. Berdasarkan ayat tersebut, maka dosa Adam dan Hawa harus ditanggung
sendiri oleh keduanya. Tetapi mengapa dosa Adam dan Hawa harus diwariskan atas anak cucunya, sehingga anak cucunya ikut serta menanggung dosanya; padahal kitab Injil sendiri tegas menyebutkan bahwa setiap perbuatan baik atau buruk yang
dikerjakan oleh seseorang tidak dapat dibebankan atas orang lain. Baiklah, saya teruskan pertanyaan saya pada saudara; sejak umur berapa saudara di baptis.

B: Kata orang tua saya, sejak umur tiga bulan dibawa ke gereja dan disana dibaptis, oleh karena setiap manusia sejak dilahirkan sudah membawa dosanya Adam dan Hawa yang disebut Dosa Waris, jadi sejak bayipun sudah membawa dosa;
oleh karenanya saya dibaptis waktu masih kecil.

A: Apakah perbuatan demikian itu berdasarkan kitab Bibel

B: Saya berkeyakinan demikian. Sebagaimana saya terangkan bahwa bayi yang baru dilahirkan itu tidak suci, yakni sudah
membawa dosanya Adam dan Hawa.

A: Kalau begitu, bayi yang belum dibaptis sekiranya ia meninggal dunia (mati) tentu tidak akan masuk surga, sebab matinya ada
membawa dosanya Adam dan Hawa.

B: Ya, mestinya demikian.

A: Silahkan periksa Matius pasal 19 ayat 14.

B: dipasal dan ayat ini menyebutkan: "Tetapi kata Yesus. "Biarkanlah kanak-kanak itu, jangan dilarangkan mereka itu datang kepadaku, karena orang yang sama seperti inilah yang empunya kerajaan surga""

A: Nah,…perhatikanlah di ayat itu nyata-nyata Yesus sendiri yang berkata ia mengakui kesuciannya kanak-kanak. Sedangkan mereka belum mengakui kesalibannya Yesus dan juga belum dibaptiskan, tetapi mempunyai kerajaan surga. Jadi berdasarkan pengakuan Yesus sendiri bahwa kanak-kanak itu tidak membawa dosa waris dari Adam dan Hawa, oleh karena itulah Yesus berkata : Mereka adalah suci dari dosa dan dengan sendirinya masuk surga. Saya ingin bertanya lagi, Saudara waktu umur tiga bulan itu sudah membawa dosakah atau belum.

B: Kalau berdasarkan perkataan Yesus yang bapak katakan tadi, tentu tidak.

A: Jadi masih suci dari dosa walaupun tanpa dibaptiskan.

B: Ya betul demikian.

A: Kalau begitu, apakah gunanya saudara dibaptis pada waktu umur tiga bulan itu.

B: Waktu umur tiga bulan tentu saya tidak tahu apa-apa

A: Saya bertanya sekarang, bukan bertanya kepada saudara diwaktu saudara berumur tiga bulan, Jadi apakah sekarang saudara sudah menyadari tentang tidak adanya dosa waris.

B: Seperti bapak terangkan tadi, berdasarkan pengakuan Yesus sendiri tentu saya menyadarinya. Karena, Yesus sendiri yang mengatakan bahwa anak-anak itu suci pada waktu dilahirkan.

A: Nah, bagaimanakah sekarang, masih adakah pandangan saudara terhadap dosa waris

B: Tentu saja harus menyadari berdasarkan perkataan Yesus sendiri bahwa aman-anak yang baru dilahirkan itu suci tidak membawa dosa sedikitpun.

A: tidak membawa dosa yang bagaimana.

B: Ya, tidak membawa warisan dosa dari Adam dan Hawa.

A: Kalau begitu saudara telah mengakui bahwa dosa waris itu tidak ada

B: Ya, demikianlah harus saya akui berdasarkan Kitab Bibel sendiri.

A: Syukur saudara telah mengakui tidak adanya dosa waris, kalau dosa waris itu turun-temurun, maka anak yang baru lahir yang belum tahu apa-apa belum bisa memisahkan antara yang baik dan buruk, kalau bayi itu mati ia membawa dosa dan
masuk neraka, dan dimanakah letaknya keadilan Tuhan kalau demikian.

B: Ya, saya bisa terima keterangan Bapak.

A: Nah, coba pikirkan dengan penuh kesadaran. Kalau ada seorang tua dari beberapa orang anak, dan orang tua itu menjadi penipu, pencuri, penghianat, berbuat aniaya, kejam, dan bermacam-macam dosa ia kerjakan, lalu ia dihukum masuk penjara,
apakah anak-anaknya juga diharuskan menanggung dosa orang-orang tuanya, lalu anak-anak itu harus dihukum juga masuk penjara dengan alasan dosa waris. Apakah pengadilan semacam itu akan dikatakan penegak keadilan.

B: Terima kasih, saya sudah menyadari, bahwa dosa itu tidak bisa diwariskan atau dioperkan kepada orang lain.

A: Syukur kalau begitu.

B: Akan tetapi kalau dosa itu tidak bisa diwariskan mestinya pahala juga tidak diwariskan. Bagaimanakah menurut ajaran agama Islam dalam hal itu.

A: Tidak bisa, malah tidak boleh; baik pahala maupun dosa dioperkan pada orang lain.

B: Jawaban "tidak boleh" itu apakah menurut pendapat bapak sendirikah atau menurut ajaran Islam.

A: Menurut ajaran Islam, pahala seseorang tidak boleh diwariskan atau dioper kepada orang lain, begitu juga dosanya seseorang tidak boleh diwariskan kepada orang lain. Setiap orang menanggung sendiri pahala dan dosanya atas perbuatannya sendiri.

B: Akan tetapi saya pernah membaca sebuah buku agama Islam yang menerangkan bahwa Nabi Muhammad pernah berkorban seekor kambing buat umatnya sekalian dan buat familinya. Ini berarti bahwa Nabi Muhammad mewariskan atau mengoperkan pahala kepada orang lain, yakni kepada umatnya dan familinya. Yang demikian itu bukan dosa waris, tetapi jelas pahala waris.

Jadi di dalam ajaran Islam ada juga pahala waris, maka saya kira bapak tidak perlu urus tentang dosa-dosa waris dalam ajaran Kristen, kalau di dalam ajaran Islam terdapat ajaran pahala waris atau ajaran oper pahala.

A: kalau buku agama Islam yang saudara baca mau dijadikan pokok tentang bolehnya warisan pahala, mestinya orang Islam boleh sembahyang dan berpuasa, lalu diwariskan pahalanya buat sekalian umat Islam yang masih hidup dan yang mati, tetapi tidak ada umat Islam yang berbuat demikian, kalaupun ada, mungkin karena mereka tidak tahu, bahwa perbuatan yang demikian itu, bertentangan dengan kitab sucinya Al Qur'an. Jadi bukan kitab sucinya yang salah, tetapi penganutnya sendiri,
dan berbeda dengan kitab Bibel yang mengandung banyak perselisihan antara satu ayat dengan yang lain. Di dalam kitab suci Al Qur'an, tidak terdapat ajaran pahala waris maupun dosa waris. Akan tetapi dalam kitab Bibel (Kristen) antara satu ayat
dengan ayat yang lain bersimpang siur.

B: Saya pernah membaca kitab terjemahan Al Qur'an bahasa Indonesia, kalau tidak keliru di dalam surat Ath Thurr ayat 21 ada menyebutkan yang maksudnya bahwa anak-anak orang mukmin akan dimasukkan surga lantaran ibu bapaknya. Jadi
lantaran amalan ibu bapaknya anak-anak itu masuk surga. Kalau yang demikian itu bukan pahala waris, lalu apakah namanya.

A: Ayat Al Qur'an yang saudara maksudkan itu bunyinya akan saya bacakan sebagai berikut: Yang artinya: "Dan mereka yang beriman dan diikuti oleh anak-anak cucunya (keturunannya) dengan keimanan pula. Kami (Allah) kumpulkan anak cucu itu
dengan mereka dan tiadalah kami kurangi pahala amalan mereka sedikit juapun" (Surat Ath Thurr ayat 21). Diayat ini jelas menyebutkan tidak adanya pahala waris, malah tanggungan pun mengenai pahala warispun tidak ada. Yang masuk surga
bersama Ibu bapaknya itu adalah anak-anak yang belum baligh, karena yang sudah baligh tentu bertanggung jawab sendiri.

Oleh karenanya dalam ayat tersebut ada sambungannya. Yang artinya: "Setiap orang bertanggung jawab (terikat) oleh amalannya sendiri-sendiri (masing-masing)". Jadi setiap orang menanggung dosa dan pahala atas perbuatannya masing-masing
bukan warisan dari orang lain.

B: Apakah di dalam Kitab Al Qur'an ada yang lebih tegas menyebutkan bahwa dosa dan pahala itu tidak dapat diwariskan atau dihadiahkan pada orang lain.

A: Ada, cukup banyak.

B: Maafkan, kami ingin mengetahui di surat apa, dan di ayat berapa, kami akan cocokkan dirumah, karena kami ada mempunyai kitab terjemahan Al Qur'an Bahasa Indonesia. Mungkin juga saudara-saudara yang hadir di sini juga memerlukan juga.

HADIRIN: Perlu diterangkan, karena memang penting diterangkan.

A: Apakah tidak sebaiknya kita bersama-sama memeriksa di sini saja, kalau saudara menyetujui saya suruh ambilkan Al Qur'an lalu saya tunjukkan surat dan ayatnya sekali. Bagaimana, apakah sekarang juga.

B: Kalau Bapak hafal lebih baik sebutkan sekarang saja ayat-ayatnya , akan kami catat: lalu akan kami cocokkan dirumah dengan Al Qur'an kami. Tapi kalau bapak tidak hafal kami minta besok malam untuk menghemat waktu.

A: Insya Allah saya hafal ayat-ayatnya.

B: Baik, silahkan bapak sebutkan, kami akan catat.

A: Saya akan sebutkan nama-nama surat dan nomor ayatnya, lalu saya akan beri keterangan dan saudara catat nama Surat dan nomor ayatnya yang sebut, lalu cocokkan lagi dirumah.

B: baik, kami setuju.

A:
1 . Surat Al Baqarah, ayat 286.
"Kepada dirinya apa yang ia kerjakan, dan atas dirinya apa yang dia lakukan" Maksudnya, baik dan buruknya suatu perbuatan, harus ditanggung sendiri oleh yang mengerjakannya, tidak boleh dibebankan atas orang lain.

2 . Surat Al Baqarah, ayat 123.
"Dan Hendaknya kamu takut pada suatu hari (kiamat) tidak berkuasa seorang membebaskan sesuatu atas orang lain".

Maksudnya, kelak dihari kiamat, seseorang tidak berkuasa menebus dosanya orang lain, dan pahala tidak diperbolehkan atas orang lain. Masing-masing harus menanggung sendiri perbuatannya baik maupun jahat.

3 . Surat Al Ankabut, ayat 6
"Siapa yang giat berusaha maka usahanya itu untuk dirinya sendiri".

4 . Surat Yaasiin, ayat 54
"Maka pada hari kiamat, tidak seorangpun akan teraniaya, dan kamu tidak akan dibalas, melainkan apa yang kamu sendiri telah kerjakan".

5 . Surat Al Isra' , ayat 15
"Dan seseorang tidak berkuasa memikul dosanya orang lain ".

6 . Surat An Najm, ayat 38 dan 39
"Bahwa seseorang tidak berkuasa menanggung dosanya orang lain dan sesungguhnya seorangpun tidak akan menerima pahala melainkan daripada perbuatannya sendiri".

7 . Surat Luqman, ayat 33.
"Hai Manusia hendaklah kamu takut kepada suatu hari (kiamat) seorang bapak tidak berkuasa membebaskan anaknya (dari perbuatan anaknya), seorang anak tak akan berkuasa membebaskan perbuatan bapaknya".

Ayat-ayat yang saya sebutkan di atas tadi jelas sekali menunjukkan bahwa seseorang tidak berkuasa menebus dosanya atau mengambil oper pahala orang lain. Jadi dalam Islam, tidak ada manusia yang berkuasa menebus dosa, atau seorang pejabat
menebus dosa, perbuatan baik atau jahat harus ditanggung sendiri oleh yang mengerjakannya.

Saya kira sudah cukup ayat-ayat yang saya sebutkan, tetapi kalau saudara masih memerlukan, saya akan sebutkan lagi ayat-ayat yang lain.

B: Sudah cukup, dan kami sudah mengerti, akan tetapi kami pernah membaca sebuah kitab yang menyebutkan sebuah Hadist Nabi Muhammad, yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang menerangkan bahwa: "Mayit itu disiksa lantaran ditangisi
oleh familinya". Berdasarkan Hadist tersebut berarti bahwa siksaan atas mayit itu, disebabkan perbuatan orang lain, bukan dari perbuatan dirinya sendiri. Mayit itu disiksa lantaran "perbuatan" tangisnya orang lain. Kami telah tanyakan kepada beberapa orang yang kami pandang mengerti tentang agama Islam, dan salah seorang guru agama Islam mengenal susunan Hadist tersebut memberikan jawaban bahwa hadist itu benar (sahih), oleh karena yang meriwayatkan adalah Imam Bukhari dan Imam Muslim.

A: Hadist Nabi yang saudara bawakan itu susunannya demikian:

"Telah berkata Umar dan Ibnu Umar: Bersabda Nabi Muhammad SAW sesungguhnya mayit itu disiksa lantaran ditangisi oleh keluarganya (riwayat Bukhari dan Muslim)". Akan tetapi hakekatnya Hadist itu Tidak Sahih, oleh karena berlawanan dengan ayat-ayat Al Qur'an. Walaupun oleh karena saudara yang beragama Kristen, mungkin belum mengetahui tentang Hadist-hadist Sahih dan Hadist-hadist Palsu, maka agar saudara yang hadir dipertemuan ini dapat mengikuti juga, merasa perlu saya terangkan bahwa menurut kitab-kitab Ushul Fiqih dan kitab Musthalahul Hadist, yang disebut Hadist Nabi, bukan saja mesti sah riwayatnya malah mesti beres susunannya dan arti dari pada hadist itu HARUS tidak berlawanan dengan kitab Al Qur'an.

Dalam riwayat Bukhari dan Muslim jelas diterangkan demikian. Maksud Hadist tersebut , tatkala hadist yang menerangkan bahwa mayit itu disiksa lantaran ditangisi oleh familinya, di dengar oleh Siti Aisyah (Istri Nabi), maka Siti Aisyah menolak kebenaran Hadist tersebut. Aisyah berkata: "Cukuplah buat kamu Ayat Al Qur'an; Dan tidak berkuasa seseorang menanggung dosa orang lain.

B: Nah, kalau begitu pak kyai, sekarang kami telah mengerti bahwa berdasarkan Kitab Bibel sendiri dan Kitab Al Qur'an pada hakekatnya dosa waris dan pahala waris itu tidak ada. Yakni setiap manusia menanggung sendiri dosanya, dan pahalanya
menurut perbuatannya masing-masing. Ini adil namanya.

A: Ya, seharusnya begitu; sebagaimana tersebut dalam kitab Bibel dan Al Qur'an yang telah kita baca tadi. Akan tetapi supaya lebih jelas dan tambah meyakinkan saudara, silahkan saudara periksa di Injil: "Surat kiriman Rasul Paulus kepada orang Rum Pasal 2 ayat 5 dan 6.

B: Baik, surat dan ayat ini menyebutkan sebagai berikut: "Tetapi menurut degilmu dan hati yang tiada mau bertobat, engkau menghimpunkan kemurkaan keatas dirimu untuk hari murka dan kenyataan hukum Allah yang adil". " yang akan membalas ke
atas tiap-tiap orang menurut perbuatan masing-masing"

A: Apakah di ayat ini Bibel menerangkan Dosa Waris.

B: Tidak, malah sebaliknya setiap orang akan dibalas menurut amalnya masing-masing.

A: Periksa lagi Matius pasal 16 ayat 27

B: Ayat ini menerangkan /menyebutkan: "Karena anak manusia akan datang dengan kemuliaan Bapanya beserta dengan segala malaikatnya; pada masa itu Ia akan membalas kepada tiap orang menurut perbuatannya:

A: Apakah di ayat ini Bibel menerangkan Dosa Waris.

B: Tidak ada, menurut ayat ini perbuatan dosa dan perbuatan baik akan ditanggung sendiri, tidak boleh dibebankan atau diwariskan pada orang lain.

A: Jadi di Kitab Injil sendiri yang menyebutkan tidak adanya dosa waris.

B: Ya, dari mana asalnya ada sebutan dosa waris itu.

A: Apakah saudara masih memerlukan penjelasan lebih lanjut.

B: Sudah sangat jelas sekali.

A: Kalau begitu baiklah kita lanjutkan. Diayat saudara bacakan tadi ada sebutan "Anak manusia". Bapanya silahkan saudara bacakan sekali lagi.

B: Baik, awal ayat tersebut menyebutkan: "Karena Anak Manusia akan datang dengan kemuliaan Bapanya…"

A: bagaimana menurut pengertian saudara yang dimaksudkan dengan "Anak Manusia dan Bapanya"

B: Anak manusia itu tentulah Yesus, sedang Bapa ialah Tuhan.

A: Periksa lagi: "Surat kiriman yang kedua kepada orang Kristen " pasal 5 ayat 10

B: Baik ayat ini menyebutkan: " Karena tak dapat tiada kita sekalian akan jadi nyata dihadapan kursi pengadilan Kristus,
supaya tiap-tiap orang menerima balasan, sebagaimana yang telah dilakukan oleh tubuh itu, baik atau jahat"

A: Ayat Injil sendiri yang menyebutkan, bahwa setiap orang harus bertanggung jawab atas perbuatannya masing-masing, baik maupun jelek, tidak boleh dibebankan atau diwariskan kepada orang lain.

B: Berdasarkan ayat-ayat Bibel yang bapak tunjukkan bahwa perbuatan baik atau jelek seseorang tidak dapat diwariskan kepada orang lain. Oleh karenanya, kepercayaan saya kepada dosa waris itu mulai luntur.

A: Kalau begitu lantas bagaimana dosanya Adam dan Hawa, apakah dapat diwariskan kepada orang lain, tegasnya kepada anak cucunya.

B: Berdasarkan ayat Bibel tersebut di atas tentu tidak. Jadi dosa yang dilakukan oleh Adam dan Hawa, seharusnya ditanggung sendiri oleh keduanya, tidak bisa diwariskan kepada anak cucunya.

A: Dalam sejarah Agama Kristen kita kenal yang disebut: "biechten", ialah orang yang berbuat dosa, dan "de biechtafleggen", ialah orang yang meminta ampun atas kesalahannya , dan "Biecht-vader", ialah orang-orang yang diberi wewenang memberi
ampun. Setiap orang merasa menyesal atas kesalahannya dapat menerima ampunan dengan jalan membeli selembar surat yang menyebutkan bahwa orang yang berdosa sudah diberi ampun atas dosanya. Surat ampunan itu disebut "Aflaat-brieven" atau
Indul gences, yang artinya kemurahan Tuhan.

B: Ya, saya menyadari soal itu, keterangan bapak memuaskan saya.

A: Bukan hanya demikian, akan tetapi Aflaat-brieven itu pada zaman dulu dipropaganda (gepredicht) di Negara Jerman oleh seorang rabib (nonnik) bernama "Tetzel" dalam tahun 1517 atas perintah Paus Leo, yang menjadi Paus pada tahun 1513-1521. Sebahagian dari pada hasil penjualan Aflaat-brieven itu digunakan untuk pendirian bangunan gereja "Saint Pieter Kerk" di kota Roma. Terlalu panjang kalau saya uraikan sejarah pemerintahan gereja di Eropa pada permulaan abad pertengahan.

B: Terima kasih, kita lanjutkan saja soal yang lain, sekarang sudah larut malam, lain kali kami akan datang lagi.

Thursday, March 18, 2010

PENDINDING DIRI

15 pintu syaitan yang ada di dalam diri kita

1. pintu marah
2. cinta dunia
3. kebodohan (keengganan menghadiri majlis ilmu)
4. panjang angan-angan
5. rakus
6. bakhil
7. suka pada pujian
8. riak
9. ujub (merasa kagum)
10. takut dan gelisah
11. buruk sangka
12. memandang rendah pada orang lain
13. merasa suka pada dosa
14. merasa aman daripada pembalasan "ALLAH"
15. putus asa daripada rahmat "ALLAH"

15 Senjata Menghalang Syaitan

1. Membaca Bismillah (menjadi kunci pada perbuatan baik)
2. Banyakkan bezikir
3. Banyakkan Beristighfar
4. Baca "la i' la ha illa anta subha naka inni kuntu minaz zoli min"
5. Jangan tidur berseorangan
6. Baca doa pagi dan petang
7. Bersugi
8. Melaksanakan solat jemaah
9. Berwudhuk sebelum tidur
10. menutup aurat
11. Membaca doa masuk tandas.
12. Banyak berselawat pada hati
13. Bertaubat, beristighfar
14. Banyakan baca Al-Quran
15. Membaca surh Yassin setiap pagi

Rumah yang Tidak Dimasuki syaitan

1. Rumah yang bersih
2. Penghuni membaca "Bismillah" ketika memasuki rumah
3. Sentiasa berzikir (ahli rumah menegakkan solat)
4. Penghuninya jujur dan memenuhi janji
5. Penghuninya memakan makanan yang halal (dan cara mendapatkannya halal)
6. Penghuninya mengekalkan silaturahim (sentiasa mesra)
7. Rumah yang penghuninya berbakti kepada Ibu Bapa.

Sunday, March 14, 2010

COPY RIGHT

Buat pembaca sekalian, entry berkenaan haid yang sudah saya publish merupakan entry saya yang terakhir dan tidak akan keluar lagi. Entry tersebut merupakan sedutan beberapa bab yang saya ambil daripada buku yang sedang saya karang. Atas faktor 'copy right' saya terpaksa tidak mengeluarkan entry tersebut, harap faham.

Doakan mudah-mudahan Tuhan mempermudah segala urusan dalam menyiapkan buku tersebut dan saya anggarkan buku tersebut akan diterbitkan hujung tahun ini kerana perlu mendapatkan sokongan daripada mufti dan pengesahan daripada JAKIM almaklumlah penulis ini tiada pentauliahan agama.

Sekian, terima kasih atas sokongan anda.

TEMPOH MINIMUM HAID

Tempoh minimum haid adalah sekurang-kurangnya sehari semalam (≥ 1 hari) dan sehari semalam itu keadaannya mestilah berhubung atau berterusan dua puluh empat jam (1 hari). Setiap wanita perlulah sentiasa mengambil berat tentang haidnya kerana haid melibatkan sah atau tidak solat dan puasanya. Mengambil berat tentang haid bermaksud sentiasa periksa pada faraj sama ada terdapat darah atau tidak. Seseorang itu dikatakan berhaid tidak semestinya darah itu mengalir keluar ke tempat yang wajib membasuhnya ketika istinjak (lubang faraj), meskipun tidak mengalir keluar tetapi jika terdapat kesan darah walaupun setitik pada faraj apabila disentuh kapas atau tisu pada tempat keluar darah, itu dihukum haid.

Darah yang keluar mestilah dalam keadaan berhubung dan berterusan keluar bagi menentukan tempoh minimum haid iaitu sehari semalam. Adalah mustahil untuk menghukum darah tersebut sama ada haid atau tidak jika keadaan darah itu tidak berhubung atau berterusan selama sehari semalam.

Contohnya seperti ini; pada 1 Januari jam 1 tengah hari, seorang wanita mengambil kapas lalu menyentuhkan kapas tersebut pada lubang farajnya dan mendapati terdapat kesan darah yang melekat padanya dan ini berlarutan selama sejam iaitu sehingga jam 2 petang. Selepas jam 2, dia mendapati darah tersebut kering dan tiada lagi kesan darah apabila disentuh kapas pada farajnya. Keadaan ini berlanjutan sehingga 24 Januari. Apakah hukum darah tersebut? Bagaimanakah dengan solat dan puasanya?

Jika merujuk jadual di atas, tempoh terdapat darah pada farajnya berlarutan sehingga sejam lamanya dan berhenti (tiada lagi kesan darah). Pada kes ini, wanita itu mendapati terdapat darah pada farajnya pada jam 1 tengah hari dan jam 2 petang darah tersebut tiada setelah disentuh dengan kapas. Ini bermakna darah tersebut telah kering dan berhenti mengalir. Keesokan harinya, 2 Januari sekali lagi dia mendapati terdapat kesan darah pada kapas dan ini berlaku selama sejam. Jika dihitung jumlah jam yang terdapat kesan darah pada kapas adalah sebanyak 24 jam dan ini bersamaan dengan sehari semalam. Wanita ini dikatakan telah berhaid.

Inilah yang dikatakan tempoh haid mestilah berhubung atau berterusan dari hari ke hari. Dalam kes ini, wanita tersebut hanya menyedari bahawa dirinya sedang berhaid pada hari kedua puluh lima iaitu pada 25 Januari. Pada masalah ini, solat bukan menjadi perbahasan di sini kerana solat hanya ditunaikan sekiranya tiada kesan darah pada kapas atau tiada darah yang mengalir keluar. Wanita tersebut mendapati terdapat kesan darah pada kapas pada jam 1 tengah hari sehingga 2 petang. Dalam tempoh ini (1-2 pm), wanita tersebut tidak perlulah solat kerana dirinya masih tidak tahu darah tersebut adalah haid atau tidak. Selepas jam 2 petang, darah tersebut tiada dan dia dikehendaki mandi hadas dan menunaikan solat zuhur seperti biasa sehingga 24 Januari, perkara yang sama juga mesti dilakukan. Pada 25 Januari itulah baru boleh dikenal pasti sama ada darah tersebut haid atau tidak kerana semata-mata untuk mengenal pasti tempoh sekurang-kurang haid iaitu 24 jam bersamaan dengan satu hari. Setelah dikenal pasti, barulah dia perlu qadha puasanya sekiranya 1 Januari sehingga 24 Januari tersebut adalah bulan puasa. Sekiranya, darah tersebut berhenti setakat 23 Januari, maka darah tersebut dihukum istihadhah (akan diterangkan pada bab akan datang) dan tidak perlu mengqadhakan puasanya kerana puasa wanita itu masih sah dan tidak batal selagi mana dia tidak melakukan perkara yang membatalkan puasa seperti makan dan minum.

Ingin diingatkan, darah haid tidak semestinya mengalir keluar seperti mana mengalirnya air kencing dari faraj. Hanya jika terdapat kesan darah pada kapas atau tisu apabila disentuh pada faraj itu sudah memadai untuk menghukumkan darah tersebut sama ada haid atau istihadhah.

TEMPOH HAID

Akil Baligh Wanita

Umur di mana seorang wanita boleh berhaid ialah sekurang-kurangnya 9 tahun qamariah iaitu bersamaan 8 tahun 7 bulan dalam tahun masihi. Apabila seorang wanita itu berhaid buat kali pertama, wanita tersebut dikatakan telah mencapai akil baligh. Persoalannya di sini, adakah yang dikatakan sekurang-kurangnya 9 tahun itu mestilah genap 9 tahun atau hampir-hampir sembilan tahun?

Di sini terdapat sedikit perbahasan atau khilaf di kalangan ulamak yang mana terdapat ulamak yang mengatakan sekurang-kurangnya 9 tahun qamariah itu mestilah dengan tahdid (tepat) dan ada pula yang mengatakan hanya dengan takrib (hampir-hampir). Pendapat yang paling tepat (qaul ashoh) mengatakan bahawa seorang wanita boleh berhaid sekiranya mencapai umur hampir 9 tahun (takrib). Manakala ada pendapat yang mengatakan perlulah genap 9 tahun (tahdid), tiada lebih, tiada kurang sedikit pun dan ini merupakan pendapat yang didokong oleh Sheikh Ramli.

Sembilan Tahun Dengan Takrib

Yang dikatakan 9 tahun dengan takrib bermaksud tempoh 15 hari atau kurang (≤ 15 hari) sebelum seorang wanita mencapai umur 9 tahun. Tempoh 15 hari atau kurang ini bersamaan dengan tempoh sekali haid dan sekali suci.
Sekali haid bermaksud tempoh sekurang-kurang haid iaitu sehari semalam dan sekali suci bermaksud tempoh sekurang-kurangnya suci daripada haid iaitu 15 hari 15 malam menjadikan kesemuanya berjumlah 16 hari.
Contoh masalah ini adalah sekiranya seorang wanita itu berumur 8 tahun 11 bulan 24 hari, tahun qamariah (bersamaan dengan 8 tahun 6 bulan 24 hari, tahun Masihi) dan dia mendapati bahawa darah mengalir keluar dari farajnya, adakah darah ini dihukum haid? Jawapannya ya. Ini kerana umur 8 tahun 11 bulan 24 hari itu hanya tinggal 6 hari sahaja lagi untuk mencapai umur 9 tahun qamariah dan 6 hari ini termasuk dalam tempoh 15 hari atau kurang (≤ 15 hari).

8 tahun 11 bulan 24 hari >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 9 tahun
( 6 hari lagi )
6 hari ≤ 15 hari (sekali haid sekali suci)

Tetapi sekiranya wanita itu berumur 8 tahun 11 bulan 5 hari atau 8 tahun atau 7 tahun dan seterusnya, sekiranya dia mendapati darah mengalir keluar dari farajnya maka darah ini tidak boleh dihukum haid kerana 8 tahun 11 bulan 5 hari ini perlukan 25 hari lagi untuk mencapai umur 9 tahun dan 25 hari ini adalah lebih 15 hari (≥ 15 hari) untuk menyamakan dengan sekali haid sekali suci.

8 tahun 11 bulan 5 hari >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 9 tahun
( 25 hari lagi )
25 hari ≥ 15 hari (sekali haid sekali suci)

Inilah yang dikatakan 9 tahun dengan takrib. Perlulah diingat bahawa contoh di atas adalah 9 tahun qamariah bukan Masihi. Jika di congak mengikut kalendar Masihi tempoh umur ini akan menjadi lebih awal kerana 9 tahun qamariah bersamaan dengan 8 tahun 7 bulan Masihi.

Saturday, March 13, 2010

JENIS DARAH

Sedutan daripada buku 'Dilema Seorang Wanita - 7 Kaedah Penyelesaian Masalah Haid'....

Terdapat 5 jenis darah yang berkemungkinan mengalir dari tubuh badan wanita dan darah ini akan keluar pada waktu-waktu tertentu. 5 jenis darah yang tersebut adalah haid, istihadhah, nifas, tholaq dan fasad. Kesemua darah tersebut akan diterangkan satu-persatu pada bab akan datang.

Erti haid pada bahasa ialah mengalir dan pada syarak pula bermaksud darah tabi’e yang keluar dari penghujung rahim perempuan ketika sihat tubuh badannya di dalam waktu-waktu tertentu.

Yang dimaksudkan dengan darah tabi’e ialah darah yang keluar dengan sendiri bukan dengan cara lain. Contoh dengan cara lain seperti seorang wanita berumur 12 tahun dan sebelum ini pernah berhaid. Dia merupakan seorang wanita yang aktif sukan olahraga dalam acara 110 meter lari berpagar. Ketika melakukan sukan tersebut dengan melompat beberapa halangan, terdapat kesan koyakan pada farajnya lalu keluar darah dengan banyak. Darah ini kita tidak boleh hukumkan haid walaupun kelihatan seakan-akan haid dari segi warna dan jumlah yang mengalir keluar kerana darah tersebut bukan keluar dengan cara tabi’e sebaliknya disebabkan lasaknya aktiviti yang dilakukan.

Yang dimaksudkan dengan waktu-waktu tertentu adalah waktu di mana seseorang itu boleh berhaid iaitu ketika mencapai umur baligh. Kitaran haid pada seseorang wanita berbeza di antara wanita dengan wanita lain. Terdapat wanita yang haidnya bermula pada awal bulan, ada pula yang berhaid pada setiap pertengahan bulan dan ada pula yang berhaid pada penghujung bulan. Jadi, setiap wanita bulan haidnya (kitaran haid) berbeza dengan wanita yang lain.

Allah swt ada berfirman di dalam Al-Quran ketika Nabi saw ditanya mengenai haid. Firman Allah swt :

Ertinya : “ dan mereka bertanya kepada kamu wahai Muhammad mengenai haid, katakanlah ia adalah darah yang kotor. Maka hendaklah kamu menjauhi perempuan-perempuan (tinggalkan jimak) ketika mereka berhaid. Jangan kamu menghampiri mereka itu dengan jimak hingga mereka suci daripadanya. Maka apabila mereka telah suci maka datangilah mereka itu kerana jimak pada tempat yang Allah perintahkan menjauhinya pada ketika haid itu, iaitu faraj. Jangan kamu melampauinya kepada yang lainnya”.

Nabi saw juga ada bersabda :

Ertinya : Inilah suatu yang telah disuratkan oleh Allah swt atas anak-anak perempuan Adam iaitu haid. (Riwayat Bukhari dan Muslim)

(dilarang keras sama sekali untuk 'copy' mana-mana ayat dalam ruangan ini dalam apa jua bentuk. Artikel ini adalah seratus peratus hasil kerja tangan penulis blog ini dan akan diterbitkan dalam bentuk buku tidak lama lagi..insyaAllah. Mohon kerjasama daripada semua pembaca.)

SEJARAH HAID

(Sedutan daripada buku 'Dilema Seorang Wanita - 7 Kaedah Penyelesaian Masalah Haid'

Haid merupakan anugerah Ilahi yang amat berharga pada seseorang wanita kerana haid menyebabkan tubuh badan wanita menjadi sihat dengan menyingkirkan darah-darah yang kotor keluar dari badan. Haid juga penentu seseorang wanita itu subur atau tidak. Haid juga dapat menentukan tahap seksual seseorang wanita. Kata ulamak, semakin lama tempoh haid seseorang wanita semakin tinggi tahap seksualnya.

Dengan mengetahui haid juga, seseorang wanita boleh menganggarkan tempoh darah nifas yang bakal keluar ketika melahirkan anak kelak dan seorang suami juga dapat mengetahui masa dan waktu yang sesuai untuk bersama isterinya. Inilah yang dikatakan anugerah Tuhan yang tidak ternilai.
Haid juga merupakan ilmu yang agak rumit yang sering wanita pada hari ini abaikan. Ilmu haid adalah ilmu yang paling sukar selepas ilmu faraidh.

Sebelum mengulas lebih lanjut perihal haid, elok kiranya kita mengetahui sejarah dan asal usul bagaimana Allah swt menganugerahkan haid pada wanita. Peristiwa ini berlaku ketika Nabi Adam as dan isterinya Siti Hawa berada di dalam syurga. Syurga dipenuhi dengan pelbagai nikmat yang sentiasa bertambah dan terus bertambah dari semasa ke semasa yang dikurniakan oleh Allah swt kepada hambanya yang taat pada perintahnya. Di antara pelbagai nikmat yang dikurniakan di syurga, Allah melarang pasangan suami isteri tersebut mendekati pohon khuldi. Khuldi adalah sifat yang disandarkan pada pohon tersebut yang bermaksud kekal. Buah khuldi itu adalah buah tin. Larangan Allah swt mendekati pohon tersebut bukan kerana buahnya beracun atau tidak boleh dimakan (mana mungkin buah di syurga beracun), akan tetapi sengaja Allah swt membuat peraturan di mana Allah mengharamkan Adam dan Hawa mendekati pohon tersebut apatah lagi memakan buahnya.

Dek kerana hasutan syaitan yang sentiasa bercita-cita menyesatkan manusia dengan setiap godaan dan tipu helahnya, akhirnya Adam dan Hawa terpedaya. Ketika Hawa ingin mencapai dahan khuldi, dahan tersebut patah lalu mengeluarkan sejenis cecair (umpama getah). Perbuatan mereka mengundang kemurkaan Allah swt lalu Allah swt mencampakkan kedua-dua mereka ke bumi. Terpisahlah kedua-duanya di bumi yang fana. Disebabkan dosa yang telah dilakukan ketika berada di syurga, Allah swt menciptakan darah yang mengalir keluar setiap bulan dari tubuh Hawa dan diciptakan darah tersebut pada hari Selasa dan ditakdirkan kesemua penyakit diciptakan pada hari Selasa.

(dilarang keras sama sekali untuk 'copy' mana-mana ayat dalam ruangan ini dalam apa jua bentuk. Artikel ini adalah seratus peratus hasil kerja tangan penulis blog ini dan akan diterbitkan dalam bentuk buku tidak lama lagi..insyaAllah. Mohon kerjasama daripada semua pembaca.)

Wednesday, March 10, 2010

BUAT PESTA PANTUN BESTARI

Sakit di telinga bukanku damba,
Guruh di langit berdentum bingitnya,
Malangnya nasib diselubungi hiba,
Dikritik protokol alahai dahsyatnya.

Menatap wajahmu jantungku bergetar,
Menyunting si dara dalam dilema,
Bakal pengarah usah kau gentar,
Beban yang berat digalas bersama.

Di kala malam terangnya kejora,
Penghibur jiwa tiada lara,
Kesumat di hati masih berbara,
Layakkah Pantun muncul juara?

Monday, March 8, 2010

PESANAN UNTUK DIRI SENDIRI

Disebut dalam Nasaeh Diniah manusia itu terbahagi kepada tiga:

1. Puak Terdahulu dari kalangan Mursalin, Anbiak dan Siddiqqin. Mereka tidak memasang cita-cita untuk sebarang habuan dunia, sentiasa merasakan mati itu semakin hampir dan bersedia untuknya dengan mengadap tuhan dan lari dari kesibukan dunia secara keseluruhannya.

2. Puak pertengahan dari kalangan orang baik-baik,bagi mereka ini ada sedikit cita-cita tetapi tidaklah sehingga melalaikan mereka dari mengigati Allah dan Hari Akhirat, mereka sentiasa bersedia menghadapi mati dengan beribadah kepada Allah Taala. Mereka tidak pernah dilalai kan dengan urusan membangunkan dunia dan perhiasannya.

3. Puak Tertipu dan Dungu dari kalangan orang-orang yang panjang cita-citanya sehingga melalaikan segala perintah tuhan dan mengingati akhirat.Mereka terlalu kasih dan loba mengadap dunia dan perhiasannya.

Bahawasanya banyak mengingatkan mati ini satu perkara yang mustahab dan sangat digalakkan. Ia memendekkan cita-cita, melahirkan sifat zahid kepada dunia, menyerap sifat qanaah lalu sentiasa bersedikit pada dunia. Lantas mudahlah seorang hamba itu mengadap tuhannya setiap saat dan setiap ketika.

Suatu ketika nabi pernah ditanya tentang siapakah manusia yang paling bijak,lalu nabi menjawab “Mereka ialah orang yang banyak mengingatkan mati dan sangat baik pada menyediakan bekalan menghadapinya. Merekalah orang yang paling bijak dari kalangan manusia”

Bukanlah mengingati mati itu dengan menyebut”……Mati…..,mati……..”Tetapi ianya dengan memikirkan keadaan dirinya ketika itu,huru-haranya,mabuknya dan perasaannya ketika itu. Berapa lamakah umurnya yang masih ada, dengan apakah amalan dan pekerjaan yang hendak dilakukan ketika hendak mati nanti. Bagaimanakah cara kematian sahabat handai, rakan taulan dan saudara mara yang lebih dulu menghadapi mati.

Dan akhir sekali berkata setengah orang salaf “Fikirkanlah setiap apa yang kamu suka untuk kematian, kamu sediakanlah dan apa-apa yang kamu benci pada kematian itu kamu hindarkan.

Sabda Nabi S.A.W “Sentiasalah kamu beribadah malam, ianya menjadi kebiasaan orang soleh-soleh dahulu kala, ia menghampirkan dirimu kepada tuhan, mengkifarahkan segala dosa mencegah dosa dan menghindar segala penyakit….

Wallahua'lam

Sunday, March 7, 2010

KISAH GHULAM - ASHABUL UKHDUD

Pada masa dahulu raja-raja bergantung kepada ahli sihir untuk mengukuhkan lagi takhta kerajaan mereka .Sihir digunakan oleh pemerintah untuk menipu orang ramai yang menyebabkan mereka menjadikan raja sebagai Tuhan selain daripada Allah swt. Rasulullah saw telah memberitahu bahawa ada seorang raja yang mempunyai seorang tukang sihir yang sudah lanjut usianya. Tukang sihir ini merasa takut akan kehilangan ilmunya dan meminta agar raja tersebut mencari seorang budak yang bijak dan menonjol pada masa itu untuk mewarisi ilmu dan kesesatanya. Raja itu menunaikan hajat tujang sihir tadi.

Pada suatu hari ketika budak itu berulang alik dari istana, dia telah melalui satu tempat yang merupakan tempat tinggal seorang rahib (ahli agama) yang mana dia begitu tertarik kepadanya dan mendengar segala nasihat daripada rahib tadi. Setelah budak itu mengadu kepada rahib tersebut mengenai tindakan ahli sihir yang akan dikenakan jika dia terlewat kerana belajar dengan rahib. Lalu rahib itu memberi cadangan iaitu jika tukang sihir itu bertanya tentang kelewatannya maka katakanlah bahawa keluarganya telah menyekatnya dan jika ditanya oleh keluargamu maka katakanlah bahawa tukang sihir telah menahannya yang menyebabkan dia kelewatan.

Pada suatu hari budak tersebut telah terserempak dengan seekor binatang besar yang menahan dan menyekat orang ramai yang mana ia kemungkinan sebagaimana singa atau ular yang besar. Rentetan daripada masalah ini, timbullah satu peluang bagi budak tersebut untuk menyelesaikan perkara di antara tukang sihir dan rahib bagi mengetahui yang manakah di anatara mereka berdua berada di dalam kebenaran . Lalu dia pun mengambil seketul batu dan melontar kepada binatang tersebut dengan memohon kepada Tuhan agar membunuh binatang tersebut jika sekiranya rahib itu lebih diredahaiNya berbanding dengan tukang sihir itu. Tiba-tiba binatang itu tersungkur dan rebah dengan lontaran tadi sedangkan orang ramai menyangka bahawa binatang tersebut tersungkur kerana kelebihan daripada ilmu sihir yang dipelajarinya.
Setelah rahib tersebut mengetahui bahawa budak tersebut akan diuji kerana telah memperlihatkan ilmunya, maka dia meminta agar budak itu tidak berdakwah secara senyap sebagaimana yang dilakukan oleh rahib tersebut tetapi sebaliknya rahib tersebut meminta agar tidak memberitahu mengenainya kepada orang ramai. Pesan rahib lagi bahawa orang mukmin itu meminta kesejahteraan hanya kepada Allah dan jika diuji dia bersabar.

Allah swt telah mengurniakan kepada budak tadi kelebihan menyembuh penyakit-penyakit di antaranya mencelikkan penglihatan dan menyembuhkan penyakit sopak yang mana dia memberitahu bahawa penyembuhnya adalah Allah. Sesiapa yang beriman kepada Allah maka Dialah jua penyembuhnya. Budak tadi tetap dalam menyebarkan dakwah ketika mengubati penyakit orang ramai.Tersebarlah berita mengenai kehebatan budak tadi kepada salah seorang pegawai istana yang buta . Tanpa berlengah, dia pun memberikan kepada budak tadi satu hadiah yang besar untuk mengubatinya. Budak tersebut memberitahu bahawa penyembuhnya adalah Allah. Jika dia beriman kepada Allah, dia akan berdoa kepada Allah supaya Dia menyembuhkan penyakitnya. Pegawai tadi terus beriman dan penyakitnya disembuhkan dengan berkat daripada doa budak tadi.

Pada suatu hari, pegawai tadi telah menghadiri suatu majlis yang mana raja berasa hairan terhadap apa yang berlaku kepada pegawai itu. Maka dia bertanya:" Siapakah yang menyembuhkan penglihatanmu". Lalu pegawai tersebut menjawab: "Tuhanku" . Maka raja tersebut bertanya lagi : "Adakah bagi kamu tuhan selain daripadaku ?". Pegawai itu menjawab: "Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah ". Maka raja tersebut begitu marah apabila mendengar jawapan itu yang mana dia menganggap bahawa kata-kata pegawai nya tadi boleh membawa kepada fitnah yang besar dan boleh menggugat takhta dan pemerintahannya. Ini akan menyebabkan rakyat akan merasa bahawa selama ini mereka telah ditipu dengan dakwaan raja yang mendakwa dirinya sebagai tuhan yang patut disembah selain daripada Allah dan menganggap dirinya sebagai tuhan manusia. Tukang-tukang sihir dan pegawai-pegawai yang jahat itu bekerja siang dan malam dalam memperbaiki aqidah pegawai tadi maka gementarlah hati raja tersebut kerana bimbang takhta pemerintahannya akan tergugat. Dia telah menyiksa pegawai itu sehinggalah dia memberitahu mengenai beritahu budak tersebut.

Apabila budak tadi datang ke istana yang mana raja itu menyangka bahawa budak tadi telah mencapai suatu tahap ilmu sihir hasil daripada tunjuk ajar tukang sihirnya. Tetapi ternyata sangkaannya itu meleset sama sekali apabila budak tadi mengingkari sihir dan tukang sihir yang mana dia memberitahu mereka bahawa dia tidak menggunakan ilmu sihir untuk mengukuhkan kedudukan takhta dan menyembah raja itu. Sebaliknya dia akan berdakwah kepada manusia supaya mengingkari raja tersebut dan beriman kepada Allah s.w.t yang Esa.

Maka raja tersebut pun menyeksa budak tadi dengan tujuan untuk mengetahui punca fitnah yang berlaku kepadanya sehinggalah budak tadi memberitahu mengenai rahib tadi. Maka terjadilah perkara yang ditakuti oleh rahib tadi berkenaan perkara yang tidak diingini berlaku. Maka diazabnya rahib tadi agar meninggalkan agamanya namun ia enggan dan tetap bersabar sehinggalah sampai ke kemuncaknya yang mana badannya dibelah dua dengan gergaji. Begitu juga yang berlaku kepada pegawainya yang beriman itu. Begitulah pemuda yang sabar di dalam menahan azab ketika dalam mehnah dan ujian dengan mengutamakan iman daripada kehidupan mereka. Walaupun mereka diuji dengan azab, namun pada hakikatnya mereka berada di dalam pertolongan dan perlindungan Allah s.w.t serta mendapat keredaanNya dengan memperolehi syurga dan dijauhkan daripada azab neraka yang mana pada hari qiamat mereka ditolong oleh Allah s.w.t.

Raja tersebut cuba mempengaruhi budak tadi kerana ia boleh mengukuhkan kedudukannya jika dia kembali kepada agama asalnya kerana budak tadi memiliki sifat-sifat yang unik. Tambahan pula bapanya adalah daripada kalangan pembesar negara yang mana raja itu tidak mahu menimbulkan kemarahan bapa budak tersebut dan kekecohan di kalangan kaumnya. Setelah gagal melembutkan hati budak tadi, mereka telah merancang untuk membunuhnya dengan pelbagai cara disamping masih memberi peluang kepada budak tadi untuk kembali kepada aqidah asalnya dengan menganggap bahawa caran itu akan dapat menakutkan budak tersebut tetapi mereka telah silap. Rancangan pertama ialah menghantar budak tadi ke puncak gunung untuk dihumbankan ke lembah yang curam. Lalu budak itu berdoa kepada tuhanNya. Tiba-tiba bergegarlah gunung tersebut dan jatuhlah semua pegawai-pegawai raja ke dalam lurah yang tinggi itu. Kembalilah budak tadi kepada raja dengan selamatnya dan memberitahu akan mengenai apa yang menimpa pegawai-pegawai bersamanya tadi.

Selepas gagal cubaaan pertama, lalu dihantar pula ke tengah laut untuk dihumbankan ke dasar lautan jika dia masih enggan kembali ke agama asalnya . Maka berdoalah budak tadi kepada Tuhannya. Doanya dimaqbulkan yang mana kesemua pegawai tadi ditenggelamkan oleh Allah s.w.t. Budak tadi kembali semula kepada raja dengan selamatnya.

Suatu peringatan yang penting di sini ialah mengenai tindakan budak tadi yang mana dia tidak terus melarikan diri setelah diselamatkan oleh Allah s.w.t tetapi dia tetap kembali kepada raja tersebut. Ini adalah kerana dia tidak berniat untuk menyelamatkan dirinya semata-mata tetapi bertujuan untuk menzahirkan agama Allah s.w.t dan meninggikan kalimahNya. Tidak syak lagi orang ramai selalu mengikuti perkembangan perjalanan budak tersebut sehingga mereka mengetahui apa yang berlaku kepadanya. Setiap perbuatan budak itu menjadi buah mulut di majlis-majlis dan perayaan-perayaan terutamanya berkaitan dengan keberanian budak tersebut dalam menghadapi pemerintah yang zalim itu tanpa rasa gentar dan takut. Sebenarnya orang ramai tidak mempercayai segala dakwaan raja mereka tetapi oleh disebabkan kezaliman raja menyebabkan mereka menyembunyikan perkara ini.

Raja menyedari akan kelemahannya untuk membunuh budak tersebut maka akhirnya budak itu sendiri memberitahu mengenai satu cara yang membolehkan dirinya dibunuh. Walau dengan apa cara sekalipun yang dilakukan oleh raja itu namun ia tidak dapat membunuhnya kecuali dengan cara yang akan diberitahu oleh budak tadi. Budak tadi meminta raja tersebut supaya mengumpulkan orang ramai di suatu tempat dan mengikatnya pada suatu batang kayu. Kemudian mengambil anak panah daripada simpanannya dan memanahnya dengan berkata: "Dengan nama Allah s.w.t Tuhan budak ini!". Lalu raja pun memanahnya sebagaimana cara yang di suruh oleh budak itu.
Begitulah peristiwa yang terjadi yang mana tatkala anak panah itu terkena ke dada budak tadi, maka raja itu telah memeriksa dengan meletakkan tangannya pada tempat anak panah tersebut bagi mengesahkan bahawa dia telah mati. Kematian budak tadi setelah menunjuk cara kepada raja cara untuk membunuhnya apabila raja tersebut tidak mampu membunuhnya melainkan dengan cara memanah dengan anak panah yang diambil dari simpanan budak itu sendiri dan bukan menggunakan anak panah yang lain sambil melafazkan dengan nama Allah s.w.t Tuhan budak ini .Jika tidak, maka raja tersebut tetap menemui jalan kebuntuan di dalam membunuhnya.

Jika perkara ini terjadi pada zaman kita maka sudah tentu menjadi satu perbalahan dan perbahasan kepada sesetengah orang yang tidak mendalami dalam bidang agama tentang sejauh mana kebenaran perbuatan budak tadi . Adakah ia patut menunjukkan jalan kepada raja tersebut cara yang boleh menyebabkan ia mati? Atau bukan cara itu akan membunuhnya. Sesetengah orang yang cetek ilmunya pula mendakwa bahawa perbuatan budak tadi termasuk di dalam perbuatan membunuh diri. Sebenarnya membunuh diri adalah perbuatan orang yang berputus asa dan mahu lari daripada kehidupannya yang sebenar. Sedangkan budak tadi dan orang yang sepertinya adalah orang yang sanggup berkorban jiwa raga mereka untuk menyebarkan dan mempertahankan keIslaman dan keimanan mereka. Merekalah yang menentang kejahatan orang yang berbuat kerosakan dan ini merupakan herdikan kepada orang kafir.

Bukanlah budak tadi seorang yang bodoh menuntut kematian tetapi sebenarnya dia begitu berharap dengan kematiannya itu dapat mengajak orang lain ke arah keimanan kepada Allah s.w.t dan mengajak orang lain supaya menentang taghut tersebut.
Setelah budak tersebut hampir menemui ajal ,dengan perasaan lega raja tersebut merasakan bahawa telah berakhir fitnah terhadapnya dan telah selesai urusannya dengan mengikis punca dan akar umbi lawannya itu. Tiba-tiba datang pegawainya dengan tergesa-gesa dan memberitahu bahawa terjadi perkara yang paling ditakuti oleh raja itu sendiri iaitu berimannya orang ramai kepada Allah s.w.t. Maka dengan ini tercapailah segala hasrat dan tujuan budak tadi dengan mengikis perasaan takut orang ramai tanpa menghiraukan raja berserta pegawainya dan menjadikan pengorbanan dirinya dijalan Allah s.w.t sebagai suatu wasilah atau jalan untuk orang ramai beriman dan mentauhidkan Allah s.w.t .
Kemarahan raja tersebut sampai ke kemuncaknya yang mana dengan segera dia mengarahkan semua pegawai dan sekutu-sekutunya menggali parit dan menyalakan api ke dalamnya dengan menghumbankan setiap orang yang tidak mahu kembali kepada agamanya yang asal. Namun semua orang lebih rela dihumbankan ke dalam api tersebut kerana api neraka di hari qiamat lebih ditakuti oleh mereka daripada api dunia yang jauh bezanya, begitulah mauqif dan pendirian orang mukmin yang sebenarnya.

Suatu peristiwa yang penting di dalam kisah yang bersejarah ini adalah peristiwa seorang wanita yang masih mempunyai anak kecil di dalam pangkuannya yang masih menyusu apabila dia menghampiri jurang api tersebut hampir-hampir dia mahu kembali ke agamanya yang asal lalu dengan izin Allah s.w.t menjadikan anak yang kecil itu dapat bercakap kepada ibunya supaya bersabar kerana ia berada di dalam kebenaran dengan kata-katanya yang berbunyi: ”bersabarlah ibuku sesungguhnya kita berada didalam kebenaran”. Itulah kebesaran Allah s.w.t untuk mengukuhkan kedudukan dan keimanan orang mukmin. Allah s.w.t telah merakamkan peristiwa dan sebab pembakaran mereka tersebut di dalam ayat 8 hingga 9 surah al-Buruj yang bermaksud :" Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan kerana mereka itu beriman kepada Allah yang maha perkasa lagi maha terpuji yang mempunyia kerajaan langit dan bumi dan Allah maha menyaksikan segala sesuatu".

Thursday, March 4, 2010

DIALOG KETUHANAN - ISLAM vs KRISTIAN 5

Yesus Penebus Dosa

A: Betulkah Kepercayaan Kristen bahwa datangnya Yesus adalah untuk menebus Dosa.

B: Memang demikian.

A: Dimanakah menyebutkan

B: Dalam kitab Perbuatan Rasul-rasul pasal 5 ayat 31

A: Tolong bacakanlah

B: Baik, di sini ada menyebutkan: "Ia inilah ditinggalkan oleh tangan kanan Allah menjadi Raja dan Juru Selamat akan mengaruniakan tobat kepada Bani Israil dan jalan keampunan dosa".

A: Susunan kata ini diucapkan oleh Petrus, bukan perkataan Yesus dan bukan wahyu dari Tuhan

B: Tetapi dalam Injil Lukas pasal 2 ayat 10 dan 11 juga ada menyebutkan.

A: Bacakanlah

B: Disini menyebutkan: "Maka kata malaikat itu kepada mereka itu: "Jangan takut, karena sesungguhnya Aku memberikan kepadamu suatu kesukaan besar yang akan jadi bagi segenap kaum. Sebab pada hari ini sudah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu
Kristus Tuhan itu, di dalam negeri Daud".

A: Malaikat itu berkata kepada siapa menurut ayat itu

B: Di Lukas pasal 2 ayat 8 dan 9 menyebutkan bahwa malaikat berkata kepada orang gembala yang tinggal di padang, menjaga kawan binatangnya pada waktu malam.

A: Tidak ada keterangan bahwa yang berkata itu malaikat, dan tidak ada pernyataan dari orang gembala sendiri mengenai peristiwa tersebut.

B: Buat saya tidak perlu memeriksa lebih mendalam lagi, karena di Injil menyebutkan Yesus adalah Juru Selamat dan penebus dosa, itu sudah cukup.

A: Baik, kalau saudara tidak perlu memeriksa kembali ayat tersebut tidak apa, saya ikuti kemauan saudara, namun saya ingin memberitahukan kepada saudara, bahwa dalam kitab Kisah Rasul pasal 5 ayat 31 yang saudara baca tadi ada menyebutkan
bahwa Yesus, hanya penebus dosa bagi Bani Israil saja, bukan untuk semua manusia. Dan saudara sendiri selaku penganut agama Kristen tentunya tidak tertebus dosanya oleh Yesus, oleh karena saudara bukan turunan Bani Israil. Demikianlah kalau
saudara betul-betul berpegang pada Kitab Suci saudara kitab Injil saudara, yang telah saudara baca sendiri.

B: Diwaktu itu mungkin hanya Bani Israil saja yang ada. Karena itulah Yesus berkata begitu, tetapi pada hakekatnya untuk semua manusia.

A: Kalau benar sanggahan saudara, silahkan saudara buka di Matius pasal 1 ayat 21.

B: Baik, di Matius pasal 1 ayat 21 menyebutkan: "Maka Ia akan beranakkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamakan Ia Yesus, karena Ia-lah yang akan melepaskan kaumnya dari pada segala dosanya".

A: Apakah belum Jelas, Bibel sendiri yang menerangkan bahwa kedatangan Yesus hanya untuk melepaskan dosa kaumnya saja bukan untuk semua manusia, sebagaimana kita telah bicarakan.

B: Akan tetapi dapat juga saya artikan: "Kaum" itu dengan "Bangsa", ialah bangsa manusia. Jadi yang dimaksudkan ialah untuk semua bangsa.

A: Dengan dasar apa saudara memberi arti begitu. Di Bibel sendiri nyata-nyata menyebutkan dengan kata "Kaumnya". Taruh kata saudara alihkan kata: "Kaum" dengan arti "Bangsa", maka yang demikianpun tidak dapat diartikan lain, kecuali hanya bangsanya Yesus sendiri saja ialah bangsa Ibrani (Israil).

B: Saya masih belum yakin keterangan bapak selama di Bibel sendiri tidak menyebutkan dengan tegas, bahwa kedatangan Yesus untuk Bani Israil saja.

A: Sekiranya di Bibel ada menyebutkan, betulkah saudara akan menjadi yakin, bahwa kedatangan Yesus itu bukan untuk semua bangsa.

B: Ya, saya yakin, dan demikianlah pendapat saya.

A: Apakah saudara sudah periksa di Bibel.

B: Saya sudah periksa, tetapi saya tidak hafal ayat-ayat Bibel yang ratusan malah mungkin ribuan ayat itu.

A: Kalau begitu, silahkan periksa Injil Matius pasal 15 ayat 24.

B: Baik, disini menyebutkan: "Maka jawab Yesus, katanya "Tiadalah aku disuruhkan yang lain hanya kepada segala domba yang sesat diantara Bani Israil"".

A: Bukankah ayat ini sudah jelas, dan tidak bisa diputar-putar lagi, Yesus sendiri mengakui bahwa ia di Utus untuk Bani Israil saja, bukan untuk semua manusia atau lain. Jadi kalau penganut Yesus (umat kristen) yang bukan golongan Bani Israil, tentunya tidak termasuk umatnya Yesus, dan dosanya tidak bisa ditebus/tertebus, karena Yesus hanya menjadi Juru Selamat untuk Bani Israil saja, sedangkan saudara sendiripun bukan dari golongan Bani Israil.

B: Ya, kalau demikian bagi saya agak repot. Entah bagaimana ini semestinya.

A: Nah, kalau begitu orang bisa berpendapat apakah faedahnya orang-orang Kristen menyebarkan agamanya kepada manusia yang bukan Bani Israil. Sedangkan Yesus sendiri tidak berbuat demikian. Apakah cara yang demikian tidak bisa dinamakan
melangkahi ajaran Yesus.

Dan di Injil Matius yang saudara baca baru-baru ini ada menyebutkan juga susunan kata Yesus sendiri "Tiadalah aku disuruhkan kepada yang lain". Jelas disini Yesus sendiri ia mengakui ia disuruh. Kalau Yesus itu dikatakan Tuhan, maka pantaskah Tuhan itu jadi pesuruh. Jadi Yesus itu bukan Tuhan, melainkan pesuruh Tuhan sesuai dengan pengakuan Yesus sendiri, yang menyebutkan dalam Kitab Injil saudara sendiri.

B: Betul begitu, akan tetapi maaf terlebih dulu apakah misalnya tidak mungkin ayat itu ada salah cetak. Ini hanya kira-kiraan saya sendiri saja, tetapi sekali lagi saya minta maaf.

A: Tidak apa saudara bersikap ragu-ragu, tetapi untuk menghilangkan keragu-raguan baiklah kita periksa kitab yang berbahasa Belanda ini yang kebetulan saudara bawa. Kitab ini berjudul : "Bijbellezingen voor het Huisgezin". Setujukah saudara.

B: Baiklah, dan memang demikian maksud kami sebelumnya, agar dapat kita periksa bersama-sama apakah ayat Bibel yang berbahasa Indonesia, ada bersamaan maksudnya dengan yang berbahasa belanda.

A: Silahkan saudara periksa di bab: "De onderdanen van het koningrijk" halaman 834, ayat 12 apakah sudah diketemukan ayatnya.

B: Sudah ini dia.

A: Nah mari kita periksa, di ayat ini menyebutkan: "Toen de vrouw van Kanaan tot Christus kwan, Hem om smehende haar dochter te genezen, wat zei Hijtoen?. Maar Hij antwoordende, zeide : "Ik ben niet gezenden dan tot de verloren schapen van
huis israel""

Kalau kita salin kedalam bahasa Indonesia: "Ketika seorang perempuan dari Kanaan datang di hadapan Kristus mengemis-mengemis padanya supaya mengobati (menyembuhkan) anaknya, lalu apakah katanya ?. Maka jawab Yesus, katanya : "Tiadalah aku disuruhkan yang lain, hanya kepada segala domba yang sesat dari antara Bani Israil""

B: Yah terus terang saja, tampaknya pendirian saya sudah mulai condong kepada keterangan-keterangan bapak.

A: Alhamdulillah, saya bersyukur, karena saudara sudah tambah bimbang dalam keyakinan saudara. Pada pertemuan yang lalu, kita sudah membaca susunan ayat di Injil Matius pasal 26 ayat 1 dan 2.

B: Betul saya ingat, saya akan menjelaskan ayat tersebut

A: Baik, kalau saudara masih merasa perlu memberikan penjelasan.

B: Saya akan bacakan lagi bunyi ayat tersebut.

A: Baik, pada pertemuan yang lalu telah saya terangkan. Mungkin saudara masih perlu membantah (membantah keterangan saya tersebut). Silahkan saudara membacanya.

B: Ayat tersebut berbunyi sebagai berikut: "Setelah Yesus menyudahi ucapan itu, maka bertuturlah pula ia kepada murid-muridnya: "Kamu memang mengetahui bahwa dua hari lagi akan ada hari raya Paskah, dan Anak manusia akan diserahkan supaya ia disalibkan".

Jadi kedatangan Yesus memang untuk disalib. Berdasarkan ayat ini.

A: Mengapa Yesus berteriak minta tolong kepada Tuhan di waktu akan disalib, kalau memang benar kedatangan Yesus untuk disalib.

Mestinya dia bersedia untuk disalib. Seruan Yesus minta-minta tolong itu, sebagaimana saya telah sebutkan pada pertemuan kita yang pertama, ialah di Matius pasal 27 ayat 46: yang bunyinya sebagai berikut: "Maka sekira-kira pukul tiga itu,
berserulah Yesus dengan suara yang nyaring, katanya: "Eli, Eli, lama sabachtani", artinya "Ya Tuhanku, Ya Tuhanku, apakah sebabnya Engkau meninggalkan Aku".

B: Di ayat yang dibacakan tadi menunjukkan badan ketuhanan Yesus sudah mengetahui lebih dahulu bahwa badan kemanusiaannya akan di salib. Jadi yang berteriak itu bukan anak Tuhan , melainkan badan kemanusiaannya Yesus , oleh
karenanya itu ia menyerah untuk disalib.

A: Kalau begitu, diwaktu Yesus di Salib ada dimanakah badan ketuhanannya Yesus itu. Kalau saudara menjawab terpisah, maka hal itu menunjukkan bahwa tidak selamanya Yesus menjadi satu dengan Tuhan. Tetapi kalau saudara menjawab tetap
disitu, mengapa badan ketuhanannya tidak dapat menolong Yesus, sehingga ia berteriak-teriak minta tolong.

B: Saya tidak mengerti bagaimana soal ini sebenarnya.

A: Bukan itu saja, malah kita masih bisa meneruskan lagi di Matius pasal 26 ayat 38 yang menyebutkan: "Kemudian kata Yesus kepada mereka itu: Hatiku amat sangat berduka cita hampir mati rasaku; tinggallah kamu di sini dan berjagalah sertaku"
Mengapa badan Ketuhanan Yesus tidak berkuasa menghilangkan duka cita yang dirasakan olehnya. Malah ia berkata kepada muridnya minta berjaga bersama dia. Pantaskah Tuhan minta-minta kepada manusia.

B: Kalau saya berpegang pada ayat Injil tersebut, bahwa kedatangan Yesus untuk bani Israil saja, maka apakah salahnya kalau kita mengajak manusia diluar bani Israil supaya percaya kepada Yesus.

A: Kalau saudara konsekwen berpegang pada ayat Injil itu mestinya tidak demikian pendapat saudara. Kalau saudara telah menyimpang dari langkah Yesus oleh karena Yesus sendiri mengatakan bahwa kedatangannya hanya untuk menebus dosa bani
Israil semata-mata, bukan manusia lainnya.

B: Taruh kata kedatangan Yesus itu hanya untuk bani Israil saja, dan andaikata ada orang dari luar Bani Israil yang masuk Kristen, maka hal tersebut tidak berarti ayat Injil dan ajaran Kristen itu ada kesalahan.

A: Kalau begitu apakah orang Bani Israil yang menyalibkan Yesus itu sudah tertebus dosanya

B: Entahlah

A: Mengapa dalam kitab Injil tersebut Yesus berkata bahwa kedatangannya untuk menebus dosanya bani Israil, Dengan demikian maka orang bani Israil yang menyalibkan Yesus mestinya sudah tertebus dosanya. Terlebih lagi berdasarkan
keterangan saudara mestinya manusia yang menyalibkan Yesus itu tidak berdosa, malah menerima pahala besar, kalau kedatangannya Yesus memang untuk disalib.

Andaikata tidak ada orang yang bersedia menyalibkan Yesus, tentu tidak terlepas dosanya bani Israil dan kedatangannya Yesus tidak dapat lagi disebut selaku penebus dosa.

Mestinya orang yang menyalibkan Yesus itu menerima pahala besar, tidak dilaknat, karena mereka telah berjasa menyalibkan Yesus, karena perbuatan mereka itulah, dosa-dosa bani Israil tertebus semuanya. Jawaban ini sebagian telah saya sampaikan pada pertemuan kita yang lalu.

B: Dalam hal ini saya belum bisa menjawab sekarang, tetapi mungkin dilain waktu.

A: Saya akan ulangi lagi pertanyaan saya: Betulkah lantaran Yesus di Salib dosa bisa terhapus.

B: Ya, betul begitu menurut ayat Injil.

A: Alat apakah digunakan untuk menyalibkan Yesus.

B: Kalau saya tidak salah, ialah kayu yang disebut: "Kayu Salib"

A: Kalau begitu Yesus tergantung pada kayu pada waktu disalibkan.

B: Ya, demikian, sebagaimana kita sering melihat gambar Yesus disalib.

A: Silahkan saudara periksa di Galatia pasal 3 ayat 13

B: Baik, disini disebutkan: "Maka Kristus sudah menebus kita dari pada kutuk Torat itu dengan menjadi satu kutuk karena kita, karena ada tersurat: "Bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung pada kayu""

A: Menurut keterangan saudara, Yesus rela untuk di salib, sedangkan menurut Galatia yang saudara baca menyebutkan:
Terkutuklah tiap-tiap orang yang tergantung pada kayu, dan kalau begitu apakah bisa menebus dosa manusia.

B: Terima kasih , saya sudah menyadari. Apakah tidak sebaiknya kita pindah kepada pasal-pasal yang lain. Tetapi di lain malam, karena sekarang waktunya sudah terlalu larut malam.

A: Baiklah terserah saudara

Monday, March 1, 2010

WANITA DI SISI RASULULLAH

"Demi Allah, tidak ada ganti yang lebih baik dari dia, yang beriman kepadaku saat semua orang ingkar, yang percaya kepadaku ketika semua mendustakan, yang mengorbankan semua hartanya saat semua berusaha mempertahankannya dan ... darinyalah aku mendapatkan keturunan."

Begitulah Rasulullah saw berkata tentang kepribadian Khadijjah, istrinya. Seorang isteri sejati, muslimah yang dengan segenap kemampuan dirinya berkorban demi kejayaan Islam.

Siti Khadijah berasal dari keturunan yang terhormat, mempunyai harta kekayaan yang tidak sedikit serta terkenal sebagai wanita yang tegas dan cerdas. Bukan sekali dua kali pemuka kaum Quraisy cuba untuk mempersunting dirinya. Tetapi pilihannya justru jatuh pada seorang pemuda yang bernama Muhammad, pemuda yang begitu mengenal harga dirinya, yang tidak tergiur oleh kekayaan dan kecantikan.

Saidatina Khadijah RA merupakan wanita pertama beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Beliau banyak membantu dan memperteguhkan tekad Rasulullah SAW melaksanakan risalah dakwah. Beliau sentiasa berusaha meringankan kepedihan hati dan menghilangkan keletihan serta penderitaan yang dialami oleh suaminya dalam menjalankan tugas dakwah. Inilah keistimewaan dan keutamaan Khadijah dalam sejarah perjuangan Islam. Beliau adalah sumber kekuatan yang berada di belakang Rasulullah SAW.

KESETIAAN YANG BERSEJARAH

Mari kita singkap kembali peristiwa yang sungguh mendebarkan jantung Rasulullah SAW. Peristiwa itu ialah penerimaan wahyu yang pertama di Gua Hira. Sekembalinya ke rumah, baginda berkata kepada isterinya yang tercinta, Aku berasa khuatir terhadap diriku.
Khadijah berusaha menabahkan hati suami yang ditaatinya dengan berkata, Wahai kekanda, demi Allah, Tuhan tidak akan mengecewakanmu kerana sesungguhnya kekanda adalah orang yang selalu memupuk dan menjaga kekeluargaan serta sanggup memikul tanggungjawab. Dirimu dikenali sebagai penolong kaum yang sengsara, sebagai tuan rumah yang menyenangkan tamu, ringan tangan dalam memberi pertolongan, sentiasa berbicara benar dan setia kepada amanah.

Apakah ada wanita lain yang dapat menyambut sedemikian baik peristiwa bersejarah yang berlaku di Gua Hira seperti yang dilakukan oleh Khadijah kepada suaminya? Apa yang dikatakan oleh Khadijah kepada suaminya pada saat menghadapi peristiwa besar itu menunjukkan betapa besarnya kepercayaan dan kasih sayang seorang isteri kepada suami yang dilandasi iman yang teguh. Sedikit pun Khadijah tidak berasa ragu-ragu atau syak di dalam hatinya. Persoalannya, dapatkah kita berlaku demikian?

Khadijah merupakan wanita kaya dan terkenal. Beliau boleh hidup mewah dengan hartanya sendiri. Namun semua itu dengan rela dikorbankannya untuk memudahkan tugas-tugas suaminya. Hal ini jelas menunjukkan beliau merupakan wanita yang mendorong kemajuan pahlawan umat manusia, melindungi pejuang terbesar dalam sejarah dengan mewujudkan kedamaian dalam kehidupan suaminya. Sikap inilah yang menjadi sumber kekuatan kepada Rasulullah SAW sepanjang kehidupan mereka bersama. Oleh itu, kita perlu berdoa semoga Allah memberi kita kekuatan untuk membantu menguatkan semangat jihad golongan lelaki yang seangkatan dengan kita.

KESETIAAN YANG MENDORONG KEGIGIHAN

Mari kita teliti, fahami serta hayati beberapa gambaran kesetiaan Khadijah yang telah membina kekuatan pada diri dan kehidupan penegak risalah Islam itu.

Sepanjang hidupnya bersama Rasulullah SAW, Khadijah begitu setia menyertai baginda dalam setiap peristiwa suka dan duka. Setiap kali suaminya ke Gua Hira, beliau pasti menyiapkan semua bekalan dan keperluannya. Seandainya Rasulullah SAW agak lama tidak pulang, beliau akan meninjau untuk memastikan keselamatan baginda. Sekiranya baginda khusyu bermunajat, beliau tinggal di rumah dengan sabar sehingga baginda pulang. Apabila suaminya mengadu kesusahan serta berada dalam keadaan gelisah, beliau cuba sedaya mungkin mententeram dan menghiburkannya sehingga suaminya benar-benar merasai ketenangan. Setiap ancaman dan penganiayaan dihadapi bersama. Malah dalam banyak kegiatan peribadatan Rasulullah SAW, Khadijah pasti bersama dan membantu baginda seperti menyediakan air untuk mengambil wuduk.

Kecintaan Khadijah bukanlah sekadar kecintaan kepada suami, sebaliknya yang jelas adalah berlandaskan keyakinan yang kuat tentang keesaan Allah SWT. Segala pengorbanan untuk suaminya adalah ikhlas untuk mencari keredaan Allah SWT. Allah Maha Adil dalam memberi rahmat-Nya. Setiap amalan yang dilaksanakan dengan penuh keikhlasan pasti mendapat ganjaran yang berkekalan. Firman Allah yang bermaksud:

Barang siapa yang mengerjakan amalan saleh, baik lelaki mahupun wanita dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan. (An-Nahl: 97)

Janji Allah itu pasti benar. Kesan kesetiaan Khadijah bukan sekadar menghasilkan kekuatan yang mendorong kegigihan dan perjuangan Rasulullah SAW, malah membawa barakah yang besar kepada rumah tangga mereka berdua. Anak-anak yang lahir juga adalah anak-anak yang saleh. Keturunan zuriat ahlul-bait Rasulullah SAW merupakan insan yang sentiasa taat melaksanakan perintah Allah SWT. Semua ini menghasilkan kekuatan yang membantu meningkatkan perjuangan Islam.

Wahai muslimah, sekarang adalah masa untuk kita hidupkan kembali hakikat ini dalam kehidupan kita. Semoga kekuatan Islam akan kembali mentadbir kehidupan insan.

CAHAYA

Firman Allah :

"Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahayaNya adalah seperti sebuah lubang besar yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita. Pelita itu di dalam kaca dan kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara yang dinyalakan daripada pohon yang banyak berkatnya, (iaitu) pohon zaitun yang tidak tumbuh di sebelah Timur(sesuatu) dan tidak (pula) tumbuh di sebelah Barat. Yang minyaknya (sahaja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak di sentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahayaNya siapa yang dikehendaki dan Allah membuat perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu." (An Nur : 35)

Nur atau cahaya adalah salah satu daripada nama Tuhan di dalam Al Asmaul Husna. Allah menamakan dirinya Nur. Dan menjadikan kitabnya Nur, Rasulnya Nur, dan Agamanya itu Nur. Berkata abu Saud. Bahawa Allah mengiktibarkan dengan Nur, kerana sesungguhnya Allah nampak dengan kurnia Zatnya akan Nur itu dan semuanya selain Allah nampak dengan dinampakkan Nur itu. Sebuah Hadith yang diriwayatkan oleh Mas'ud dari Nabi s.a.w :

"Di sisi Tuhanmu sekalian tidak ada malam dan siang. Adapun cahaya Nur langit dan Bumi adalah dari Nur Allah."

Dari Abu Zar r.a :

" Aku bertanya kepada Rasulallah s.a.w : Apakah Tuan melihat Tuhan?" Dijawab oleh baginda : " Aku melihat Nur."

Nur ibarat bintik-bintik yang letaknya dihati yang mana dengannya seorang hamba itu dapat melihat yang hak dan yang batil dan asalnya adalah taqwa. Ianya adalah satu keyakinan yang tersedia di dalam hati, yang dikurniakan ke atasnya Iman dan keyakinan. Adapun kurnia itu ialah nampak kepada hakikat segala sesuatu. Rasulallah s.a.w bersabda :

"Takutilah kamu akan firasat orang-orang mukmin kerana mereka melihat dengan Nur Allah."

Tempat terbitnya Nur itu di dalam hati, ruh dan sir. Adapun hati itu adalah tempat terbitnya Nur Tawajuh iaitu Nur yang hanya mengadap kepada Allah. Tidak pada yang lain. Makam hati ini ialah zikir/mengingati Allah setiap masa dan keadaan.

Adapun Ruh tempat terbitnya Nur Muwajahah iaitu tempat tilik Tuhan dan jalan berpandang-pandangan dengan Allah. Di sinilah Nur penyingkap hijab, pembuka tabir, pembuka pintu dan pemberi masuk ke hadrat Allah azza wa
Jalla.

Adapun Sir atau Rahsia adalah tempat terbitnya Nur Musyahadah, iaitu Nur pandangan memandang dengan Allah secara maknawi. Maka hancurlah yang lain. Hanya Allah yang kekal. Rasulallah s.a.w bersabda apabila ditanyakan hakikat Ihsan :

"Kamu menyembah Allah seolah-olah kamu melihatNya, Jika kamu tidak melihatNya maka Dia melihat kamu."

Pancaran Nur dalam hati itu dinamakan Nurul Yakin. Mula-mula sinar itu rendah, bagai cahaya bintang yang tidak berapa terang. Kemudian bertambah kuat sinarnya seperti cahaya bulan, maka itu dinamakan Nur Iman. Kemudian nur itu bertambah terang bagai matahari, maka itu dinamakan Nur Ihsan. Diketika ini, zikir telah menjadi sebati dengan jiwa. Tidak nampak sesuatu yang lain melainkan Allah. Tiada wujud sesuatu melainkan Allah.
Berkata ahli Tasawwuf :

"Sesungguhnya matahari terbenam diwaktu petang dan sesungguhnya
cahaya Hati tak kunjung menghilang."

Dari Nur Yakin itu menyingkapkan kita kepada "makrifah" daripada wujud ciptaan Allah kepada yang menjadikannya. Maka dikala itu dilihatnya segala yang berlaku itu semuanya af'al Allah. Maka apabila disuluhi dengan Nur Yakin itu maka terbitlah ditingkat ini Fana Fil Af'al.

Dari Nur Iman itu menyingkap kita kepada "makrifah" dari segala sifat dan nama yang wujud itu semuanya bernama dan bersifat dari yang Esa. Maka sucilah Dia dari segala sifat-sifat kekurangan. Semua benda mempunyai hakikat Nama-namaNya. Pandangan Nur itu jelas bagai cahaya bula. Dan ditingkatan ini, apabila disuluhi dengan Nur Iman, maka akan terbitlah Fana Fi Sifat.

"Apabila telah dilazimkan dengan Sir dan zikir, maka ianya akan sampai kepada Nur Ihsan. Dari Nur Ihsan itu akan menyingkapkan kita kepada "makrifah" kepada hakikat Zat Allah. Nur itu bagai matahari. Jelas kelihatan tiada yang sembunyi. Kadang-kadang si hamba yang berjalan pada tingkatan ini akan terbakar jiwanya di dalam hadrat ketuhanan. Dan diketika inilah zahir Fa fi Zat. Maka dari situ dibawa ke hadrat ketuhanan yang Maha Mulia untuk kembali memimpin manusia untuk dibawa kembali dari jalan yang rendah ke alam yang tinggi. Maka pintu kenabian telah tertutup yang ada pintu kewalian. Maka rahsia Risalah Nubuwah itu kembali dibuka dengan pintu kewalian yang tetap terbuka. Yang menjadi penyimpannya ialah Insan Kamil Mukamil. Maka benarlah firman Allah sebagaimana yang telah tersebut pada mulanya" (Surah An Nur, ayat 35).